Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Properti Berpotensi Meningkat

Satu pelaku usaha berpendapat masa perlambatan ekonomi merupakan momen tepat untuk membeli properti. Pasalnya, konsumen ke depannya berpotensi mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan harga yang cukup tinggi.
Klaster perumahan/Ilustrasi-Bisnis
Klaster perumahan/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Satu pelaku usaha berpendapat masa perlambatan ekonomi merupakan momen tepat untuk membeli properti. Pasalnya, konsumen ke depannya berpotensi mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan harga yang cukup tinggi.

CEO Wiraland Group Michael Wirawan mengatakan, merujuk pada kondisi dan pengalaman saat  1998 dan 2008, kenaikan harga properti pasca krisisdapat  tumbuh menjulang hingga mencapai 300%.

Saat ini, sambungnya, menjadi titik terendah pasar sebelum bangkit kembali dan booming properti pada 2017.

“Saya perkirakan tahun depan properti akan kembali menjadi investasi terbaik, sehingga sekarang adalah waktu untuk membeli,” ujarnya melalui siaran pers kepada Bisnis.com, Rabu (16/9/2015).

Sebagai bentuk optimisme terhadap pulihnya pasar, pada semester II/2015 Wiraland Property Group meluncurkan tiga proyek yang menyasar segmen menengah atas di Medan, Sumatera Utara. Ketiga proyek tersebut adalah Arta Mega Bizpark Tahap 2, Halton Place, dan Givency One.

Saat ini perseroan  sudah menyelesaikan rumah contoh dan infrastruktur kawasan di setiap proyek. Sebagai daya pikat penjualan, Wiraland juga menyiapkan program garansi uang kembali bila ada konsumen yang ingin mengurungkan pemesanan.

Arta Mega Bizpark merupakan proyek pergudangan yang berlokasi di sentra industri strategis di Jalan Medan-Tanjungmorawa KM 21 dengan lahan seluas 16 hektare.

Sedangkan Halton Place berlokasi di Jalan Menteng Raya memiliki total area mencapai 30 hektare.

Proyek perumahan menengah atas ditawarkan dengan harga mulai Rp800 juta per unit.

“Ini menjadi klaster terakhir yang paling mewah di kawasan perumahan tersebut," ujar Michael.

Adapun satu proyek residensial selanjutnya berlokasi di Jalan Gaperta, dengan luas lahan berkisar 15 hektare. Perseroan membanderol harga jual rumah satu unit mulai dari Rp1 miliar.

Senior Associate Director Leads Property Arifin Hiantaro mengatakan melalui diskusi dengan beberapa pelaku usaha properti, pergerakan bisnis pada tahun depan relatif masih berjalan pelan, sama seperti 2015.

“Tetap ada pergerakan yang positif, tapi belum kencang. Rata-rata masih memasang target pendapatan hampir sama seperti tahun sebelumnya,” ujar Arifin kepada Bisnis.com belum lama ini.

Sejumlah pelaku usaha justru menilai pada 2017 akan lebih ada peningkatan ekspansi dan target pendapatan, sehingga grafik pertumbuhan relatif lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Dia pun menyampaikan pembukaan akses kepemilikan properti oleh orang asing mampu menggeliatkan industri properti. Namun, efeknya tidak akan terlalu besar, karena bergantung pada seatraktif apa regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Selain itu, kebutuhan konsumen domestik jumlahnya masih jauh lebih banyak. Basis bisnis yang membidik pasar lokal inilah yang menjadi prioritas, dibandingkan dengan orang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper