Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENTERIAN RISET: Hasil Penelitian Belum Dirasakan Masyarakat

Peneliti di Indonesia telah banyak membuahkan karya ilmiah. Namum hasil karyanya tersebut kurang dirasa oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Penguatan Riset Kementerian Riset dan Teknologi, Muhammad Dimiyati mengimbau adanya kerja sama antarlembaga penelitian supaya gaung hasil riset lebih luas.
Ilustrasi./
Ilustrasi./

Bisnis.com, JAKARTA -- Peneliti di Indonesia telah banyak menghasilkan karya ilmiah. Namun hasil karya tersebut kurang dirasakan masyaraka.

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Penguatan Riset Kementerian Riset dan Teknologi, Muhammad Dimiyati mengimbau adanya kerja sama antarlembaga penelitian supaya gaung hasil riset lebih luas.

"Sebenarnya, banyak hasil inovasi dari peneliti Indonesia yang berguna bagi masyarakat. Tetapi seringkali berakhir di gedung megah, masyarakat menengah kebawah menanti hal itu," kata Dimiyati saat dihubungi, Bisnis.com, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Ia mencontohkan, seperti halnya penemuan padi yang hasil panennya dua kali lipat dengan penggunaan pupuk karya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga kuat terhadap hama. Dimiyati berpendapat, hasil itu akan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat jika dikerjasamakan dengan perguruan tinggi, atau lembaga peneliti lainnya.

"Sayangnya sinergi antarlembaga riset belum terwujud. LIPI, LPK, maupun perguruan tinggi masih berjalan sendiri-sendiri," ujarnya.

Dimiyati mengaku sudah menyosialisasikan pupuk tersebut ke tujuh kabupaten, yang petaninya mengapresiasi karya itu.

"Andaikata itu berlangsung merata, swasembada pangan 2017 bisa terwujud," katanya.

Ia juga menilai kekuatan penelitian masih kurang untuk pengembangan industri, dibandingkan pertanian, perkebunan dan kehutanan. Dimiyati berpesan, peneliti harus bisa menjawab persoalan ekonomi negara saat ini.

"Anggaran penelitian memang tidak banyak, tapi Balitbang bisa kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan riset dan inovasi. Kalau berminat gabung, kita bisa menyosialisasikan lebih luas kepada masyarakat," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper