Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas dan jumlah pembangunan infrastruktur fisik pada 2016 diyakini akan lebih baik dari tahun ini, meskipun anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyusut hingga 10%.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal itu akan terealisasi asalkan kementerian menjalankan tiga tahapan pembangunan dengan baik, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
“Saya tahu anggaran 2016 akan menurun 10%, karena pajak turun, itu harus dipahami,”ujarnya, Jumat(4/9/2015).
Dalam mencapai target pembangunan dengan anggaran yang terbatas, Kalla mengimbau kementerian untuk menjalankan proses lelang yang tertib dan tetap mengutamakan kualitas.
“Walaupun anggaran turun, tapi harus tetap menjaga hasil. Asalkan tendernya bagus, tidak perlu hantam-hantaman,”ucapnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan penyerapan anggaran infrastruktur bisa mencapai 44% pada akhir September 2015, dan terus meningkat hingga 93% sampai akhir Desember 2015 dari total anggaran Rp118,6 triliun.
Pagu anggaran kementerian akan dialokasikan untuk pengelolaan sumber daya air, pembangunan jalan dan jembatan, cipta karya infrastruktur permukiman, dan pengembangan perumahan.
Berdasarkan laporan per 3 September 2015, kementerian baru menyerap anggaran infustruktur sebanyak 33,33% atau senilai Rp39,5 triliun dari total pagu.