Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprioritaskan pembangunan industri pariwisata agar dalam jangka pendek pembangunan ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat.
Menurutnya, sektor pariwisata telah terbukti secara cepat meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, sektor tersebut mampu menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar selain mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah.
“Kami minta Kadin membantu pemerintah. Kami ingin membangun lima sampai tujuh kawasan wisata terpadu mengingat sektor tersebut sangat potensial,” ujarnya setelah acara pembukaan Rapimnas Kadin tadi malam, Kamis (3/9/2015.
Dengan pembangunan kawasan wisata terpadu itu, Rizal menargetkan kunjungan wisata akan naik hingga 20 juta dalam lima tahun dari angka sembilan juta pada tahun ini.
Sebagai perbandingan, Rizal menyebutkan Malaysia saja yang daerah tujuan wisatanya tidak lebih baik dari Indonesia dikunjungi oleh 25 juta wisatawan per tahun, ujarnya.
Lebih jauh Rizal menyatakan salah satu kawasan wisata terpadu itu adalah kawasan wisata Danau Tiba. Dia menyebutkan di kawasan itu pengelolaan industri pariwisata harus dilakukan oleh otoritas tunggal yang disebut Toba Tourism Authority.
“Saya ingin menjadikan Danau Toba sebagai Monako-nya Asia yang pendapatan utamanya dari sektor pariwisata,” ujar Rizal.
Untuk itu, Rizal menyebutkan akan membangun sebuah bandara sekitar 10 kilomter dari danau tersebut dengan anggaran sekitar 300 sampai 400 miliar rupiah. Dengan demikian wisatawan dari Malaysia, Singapura, Australia dan negara lainnya bisa terbang langsung ke kawasan wisata terpadu Danau Toba, ujarnya.
Sedangkan untuk Jakarta, kata Rizal, jenis wisata yang paling cocok adalah wisata belanja mengingat adanya puluhan mal. Sedangkan kawasan Kepulauan Seribu bisa dijadikan wisata air mengingat keindahan pantai dan lautnya, ujar Rizal mencontohkan.