Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kalinya, BNP2TKI dan LDFE-UI Keluarkan Rating PPTKIS

BNP2TKI bekerjasama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFE-UI) dan Asosiasi Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) melaksanakan program penilaian kinerja atau rating terhadap Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS).
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. /BNP2TKI
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. /BNP2TKI

Bisnis.com, DEPOK - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) bekerjasama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFE-UI) dan Asosiasi Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) melaksanakan program penilaian kinerja atau rating terhadap Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS).

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk tata kelola lembaga pendukung penempatan TKI. Pelaksanaan rating PPTKIS adalah yang pertama sejak keberadaan BNP2TKI.

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan rating atau penilaian kinerja terhadap PPTKIS adalah alam rangka mengembangkan iklim industri lembaga TKI yang menjadi bagian penting dalam proses penempatan TKI ke luar negeri.

"PPTKIS yang ikut dalam penilaian dan menempati ranking atas tentunya akan mendapat manfaat," kata Nusron saat membuka acara pengumuman hasil penilaian PPTKIS 2015 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (3/9/2015).

Hal ini, katanya, karena hasil penilaian tersebut akan disebarluaskan ke pihak-pihak terkait, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri, sehingga akses mereka akan lebih mudah.

Selain itu, akan sampaikan hasil penilaian ini kepada lembaga-lembaga keuangan, terutama perbankan sehingga akses keuangan akan lebih mudah bagi PPTKIS yang memang bekerja dengan bagus.

Menurut Nusron, penilaian dan pemberian rating secara kelembagaan bagi pengirim TKI ini sangat penting mengingat industri jasa penempatan TKI sedang mengalami suasana kebatinan yang hampir sama dengan industri perbakan pada 1980-an yang penuh ketidakpastian. Karakter industri keuangan perbankan hampir sama dengan bisnis penempatan TKI karena memiliki risiko yang besar.

"Bedanya, kalau perbankan mengelola duit (uang) nasabah, sedangkan PPTKIS mengelola nyawa orang. Sama-sama berisiko, hanya bedanya kalau ada kesalahan di perbankan maka uang nasabah bisa hilang. Sedangkan kalau ada kesalahan di PPTKIS yang hilang nyawa orang. Tapi pada prinsipnya, kedua-duanya butuh kehati-hatian serta tingkat respons terhadap risiko harus besar," jelas Nusron.

Upaya pembenahan tata kelola lembaga pendukung penempatan TKI dilakukan dengan tiga agenda utama, yaitu pengembangan iklim industri lembaga TKI, pembinaan aspek pemenuhan kriteria operasional lembaga penempatan TKI, dan penguatan kapasitas pemilik dan pengelola lembaga pendukung penempatan.

Adapun tujuan pemberian rating PPTKIS adalah untuk membangun iklim kompetisi yang sehat di antara PPTKIS dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas, memberikan referensi bagi seluruh lembaga pendukung penempatan untuk melakukan kerjasama, memberikan referensi bagi CTKI dalam memilih PPTKIS yang tepat, dan membantu BNP2TKI dalam menjalankan fungsi pembinaan PPTKIS secara efektif.

Dalam penilaian kinerja PPTKIS, BNP2TKI memberi kepercayan penuh kepada Tim Lembaga Demografi UI yang dipimpin oleh Djainal Abidin Simanjuntak sehingga obyektifitas penilaiannya lebih terjamin.

Adapun dalam pelaksanaannya, tim lembaga demografi UI melakukan [pengumpulan data terhadap 498 PPTKIS dengan cara wawancara, pengamatan langsung, pengisian kuesioner, dan mengumpulkan data pendukung.

Dalam melakukan penilaian, ada 38 indikator yang dibagi dalam empat kelompok, yaitu aspek legalitas, aspek input, aspek proses, dan aspek output.

Saat ini terdapat 365 PPTKIS yang terpilih dari 498 PPTKIS yang menyerahkan dokumen secara lengkap dan tepat waktu sebagai syarat untuk dapat dinilai kinerjanya selama 2012- 2014. Penilaian terbagi dalam tiga kriteria yaitu Baik, Cukup dan Pembinaan Khusus dan terbagi pada empat kategori yaitu Bronze, Silver, Gold dan Platinum.

Lebih lanjut, dari target 100%, terdiri dari PPTKIS yang mendapatkan kategori Bronze sebanyak 8 PPTKIS dengan (2%), kategori Silver sebanyak 228 PPTKIS dengan nilai (62%), kategori Gold sebanyak 106 PPTKIS dengan nilai (29%), serta kategori Platinum sebanyak 23 PPTKIS dengan nilai (7%).

"Kami menyadari bahwa penempatan TKI itu memang kompleks dan rumit, namun kami optimis upaya perbaikan penempatan TKI dapat tetap berjalan dan menghasilkan manfaat nyata bagi TKI," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper