Bisnis.com, JAKARTA -Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengingatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar yang akan terjadi dalam penempatan TKI di luar negeri dalam 2-3 tahun mendatang.
"Masa transisi hanya akan berlangsung 2-3 tahun saja," ujar Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono dalam siaran persnya, Kamis (7/4/2016).
Berbicara dalam Employment Business Meeting di Yogyakarta, Kamis (7/4/2016), Hermono mengatakan perubahan itu antara lain mencakup penekanan kepada aspek perlindungan bagi TKI di luar negeri, penghentian pengiriman pekerja domestik atau penata laksana rumah tangga (PLRT), serta fokus kepada penempatan TKI yang berkompetensi, misalnya di bidang konstruksi, pengelasan, IT dan hospitality.
Dia mengingatkan para pihak yang terkait harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan dengan risiko akan ketinggalan bila mengabaikannya.
Salah satu dampak perubahan itu adalah penghapusan pusat pelatihan dan tes kompetensi yang dimiliki serta dilakukan perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS). Fungsi PPTKIS juga akan berubah karena lebih berperan menjadi promosi dan pemasaran saja.
Employment Business Meeting (EBM) ini diselenggarakan Kedeputian Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, dengan dihadiri segenap jajaran BNP2TKI, 70 PPTKIS, perwakilan BP3TKI terpilih, para eksekutif kementerian tenaga kerja Arab Saudi, para diplomat Indonesia di berbagai perwakilan Indonesia di luar negeri.
Hermono mengharapkan pertemuan ini menjadi ancang-ancang bagi persiapan menghadapi perubahan karena peserta yang hadir terdiri dari para pihak yang saling terkait dalam penempatan tenaga kerja. para eksekutif ketenaga kerjaan Arab Saudi, pengurus kamar dagang Saudi Arabia, agensi tenaga kerja dan PPTKIS.
Para pembicara yang mengutarakan peluang tenaga kerja di luar negeri adalah diplomat Indonesia yang bertugas pada perwakilan RI di Jepang, Australia, Kanada, Kuwait, Bahrain, Republik Sycheles dan Kenya.
Direktur Promosi BNP2TKI Anjar Prihartono menyatakan BNP2TKI merancang EBM berlangsung efektif dan efisien. Setelah dua panel yang membahas perkembangan mutakhir peluang kerja bagi TKI di luar negeri, akan dilanjutkan dengan pertemuan para peserta secara individual.
"Untuk itu para peserta dari Indonesia juga sudah diwanti-wanti agar mempersiapkan profil perusahaan dan data-data lain dengan sebaik-baiknya.”