Bisnis.com, SURABAYA - Jaringan Hotel Internasional asal Swiss Mövenpick Hotels & Resorts mengumumkan rencana pengembangan besar-besaran di Indonesia antara lain di Surabaya, Bali, Jakarta dan Bandung.
Pemetaaan bisnis tersebut bakal diungkapkan pada gelaran Tourism, Hotel Investment & Networking Conference atau THINC Indonesia 2015 di Bali pada 2-3 September 2015.
Chief Operating Officer Mövenpick Hotels & Resorts Timur Tengah dan Asia Andreas Mattmüller mengatakan grup manajemen perhotelan tersebut berencana melakukan ekspansi lebih jauh di Indonesia.
Pihaknya tengah melakukan diskusi melalui kerja sama baru di Surabaya, Bali, Jakarta dan Bandung. Adapun pengoperasian awal dimulai dari yang paling Timur yaitu Bali.
“Indonesia adalah pasar kunci dalam pengembangan sektor perhotelan kami di wilayah-wilayah tersebut” katanya melalui rilis yang diterima, Selasa (1/9/2015)
Grup perhotelan kategori premium itu akan melakukan debut perdananya di Indonesia pada kuartal ketiga 2016 mendatang, dengan dibukanya Mövenpick Resort & Spa Jimbaran, di Teluk Jimbaran selatan Bali.
Pulau Dewata dinilai sangat representative sebagai pijakan pertama perusahaan menancapkan lini bisnisnya di Indonesia. Setelah itu, lanjutnya, baru merambah kota lainnya.
“Bali merupakan surga para pelancong. Resor kami diproyeksikan menjadi salah satu yang tersohor dan terkenal di Bali karena lokasi pantai yang ekslusif dengan pemandangan teluk,” tambahnya.
Mövenpick Resort & Spa Jimbaran terdiri dari 295 kamarn termasuk enam suite di dalamnya. Rencananya, resor ini mengakomodasi ruang pertemuan atau ballroom seluas 500 meter persegi dan pusat perbelanjaan bertajuk Samasta Mall.
Adapun fasilitas lainnya antara lain klub anak-anak, pusat bisnis, pusat kebugaran, perpustakaan spa, dan restoran.
Andreas berharap dapat terus menjalin kerja sama yang baik dengan Indonesia di bidang properti dan jasa perhotelan.
Menurutnya, gelaran Tourism, Hotel Investment & Networking Conference yang diselenggarakan oleh HVS dan Kementrian Pariwisata Indonesia serta Badan Koordinasi Penanaman Modal dapat menjembatani industri tersebut kian berkembang.
Pasalnya, acara akbar ini menjadi wadah pemangku kepentingan dalam industri perhotelan dan pariwisata, pemilik usaha dan stakeholder dari 17 negara, untuk mengeksplorasi kesempatan pertumbuhan dan investasi di wilayah tersebut.