Bisnis.com, JAKARTA - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menyiapkan beberapa strategi untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Presiden Direktur Alfamart Anggara Hans Prawira mengatakan strategi tersebut mencakup penambahan jumlah gerai, pemanfaatan teknologi informasi, dan mengoptimalkan lini bisnis di luar negeri.
“Semua tersebut merupakan strategi untuk menggenjot daya beli masyarakat yang melambat. Opsi terakhir yang akan diambil adalah dengan menaikkan harga,” katanya melalui keterangan resminya, Senin (31/8/2015).
Meskipun produk yang dipasarkan di gerai Alfamart merupakan produk lokal. Namun, beberapa di antaranya mengandung bahan baku impor sehingga turut terkena imbas pelemahan rupiah.
Jika terjadi kenaikan harga, Hans mengatakan perseroannya akan mengerek harga dengan kisaran 4%-10%. Hal tersebut diperkuat dengan pengajuan secara lisan para pemasok untuk menaikkan harga.
Tidak hanya itu, dirinya mengemukakan Alfamart juga memanfaatkan perangkat teknologi seperti tablet guna mengefisiensikan penggunaan kertas dalam setiap laporan transaksi bisnis di jaringan tokonya.