Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Bakal Naikkan Tarif Impor China, Kanada, dan Meksiko

Donald Trump akan mengenakan tarif tambahan 10% untuk barang impor dari China, serta 25% untuk barang umpor dari Meksiko dan Kanada.
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. / Bloomberg-Jim Vondruska
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. / Bloomberg-Jim Vondruska

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan mengenakan tarif impor tambahan kepada China dan juga negara tetangganya, Kanada dan Meksiko, yang memberikan perlawanan tajam terhadap ekspektasi bahwa dia akan melunakkan kebijakan perdagangannya selama masa jabatan kedua.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (26/11/2024), Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif tambahan 10% pada barang-barang dari China dan tarif 25% pada semua produk dari Meksiko dan Kanada. Hal itu diungkapkannya dalam unggahan di media sosial Truth Social miliknya pada Senin waktu setempat, yang membuat dolar AS menguat dan ekuitas melemah.

Trump menganggap pungutan baru itu diperlukan untuk menekan migran dan obat-obatan terlarang yang mengalir melintasi perbatasan. Trump menuduh China gagal menepati janji untuk memberlakukan hukuman mati bagi para penyelundup fentanil, dengan menulis bahwa narkoba mengalir ke Amerika Serikat (AS), sebagian besar melalui Meksiko, pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya.

"Sampai saat itu berhenti, kami akan mengenakan Tarif tambahan 10% kepada China, di atas tarif tambahan apa pun, pada semua produk mereka yang masuk ke Amerika Serikat," kata Trump.

Dalam unggahan lainnya, presiden terpilih itu juga berjanji akan mengenakan tarif sebesar 25% pada Meksiko dan Kanada untuk semua produk. Trump juga mengatakan bahwa dia akan menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan tarif tersebut pada hari pertamanya menjabat.

"Seperti yang diketahui semua orang, ribuan orang berbondong-bondong ke Meksiko dan Kanada, sehingga meningkatkan kejahatan dan narkoba pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tarif ini akan tetap berlaku hingga narkoba, khususnya fentanyl, dan semua imigran gelap menghentikan invasi ke negara kita!" Jelasnya.

Sementara para ahli kesehatan masyarakat mengatakan overdosis fentanyl masih menjadi masalah besar, data sementara yang dirilis awal bulan ini oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan penurunan 14% dalam kematian akibat overdosis narkoba dari Juni 2023 hingga Juni 2024.

Ancaman tarif Trump menyoroti bagaimana presiden yang baru tampaknya bertekad menggunakan pungutan perdagangan untuk melaksanakan agenda kebijakannya, meskipun ada kekhawatiran dari beberapa pemimpin bisnis tentang dampaknya.

Rencana ini terjadi hanya beberapa hari setelah dia menunjuk Scott Bessent untuk menjadi Menteri Keuangan AS berikutnya, sebuah langkah yang dipandang sebagai tanda yang menjanjikan bagi mereka yang menginginkan sikap tarif yang lebih terukur.

Dolar Kanada jatuh ke level terendah dalam empat tahun setelah berita tersebut, sementara peso diperdagangkan mendekati level terlemahnya sejak 2022. Sementara itu, yuan China melemah di luar negeri.

Perwakilan Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland dan Kementerian Luar Negeri Meksiko serta Kementerian Ekonomi tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg. Juru bicara Trump tidak segera menjawab pertanyaan tentang apakah akan ada pengecualian dari bea masuk.

Trump berkampanye dengan janji untuk menerapkan tarif besar-besaran pada sekutu dan musuh, bersumpah untuk menaikkan tarif menjadi 60% untuk semua barang yang diimpor dari China dan menjadi 20% untuk barang-barang yang dibawa dari seluruh dunia. Kebijakan ini menurutnya akan membantu menekan perusahaan untuk kembali menarik pekerjaan manufaktur di AS dan meningkatkan pendapatan untuk pemerintah federal.

Efek Berantai

Trump telah lama mengatakan bahwa dia mendukung tarif sebagai alat negosiasi, bahkan dengan mitra AS, dan selama kampanye presiden pada tahun 2024, dia merenungkan tentang penggantian pajak penghasilan federal dengan pendapatan dari pungutan perdagangan.

Namun demikian , sebagian besar ekonom arus utama telah memperingatkan bahwa pungutan Trump akan menaikkan harga bagi konsumen, memicu inflasi yang sudah tinggi dan mengalihkan atau mengurangi arus perdagangan.

Tarif Amerika Utara yang lebih tinggi akan mengacaukan industri otomotif dan sektor konsumen lainnya, termasuk makanan, di mana ketiga negara tersebut sangat terintegrasi.

Tarif 25% yang diterapkan untuk semua impor dari Kanada akan menekan biaya energi. Minyak, gas, dan produk energi lainnya adalah ekspor terbesar Kanada ke tetangga selatannya; sejauh ini merupakan pemasok minyak mentah eksternal terbesar ke AS.

Mantan menteri Perdagangan Trump, Wilbur Ross, mengatakan bahwa awal bulan ini tidak masuk akal untuk mengenakan tarif pada energi Kanada.

"[Karena] yang akan dilakukannya hanyalah menaikkan biaya kita dan tidak membantu apa pun dengan lebih banyak pekerjaan Amerika," ujar Ross.

Tarif tersebut juga akan sangat merugikan sektor otomotif Meksiko dan pabrik-pabrik di negara bagian tengah dan utara yang mengekspor barang elektronik, plastik, dan barang-barang manufaktur lainnya ke konsumen AS. Perdagangan antara kedua negara telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, dengan Meksiko berubah menjadi mitra dagang terbesar AS. Pemerintah Meksiko memperkirakan sekarang ada total perdagangan senilai US$800 miliar per tahun antara kedua negara.

"Pembicaraan tarif meningkatkan kekhawatiran inflasi global, menciptakan kekhawatiran seputar pertumbuhan global, dan meningkatkan ketidakpastian geopolitik," kata ahli strategi suku bunga senior di Nomura Holdings Inc., Andrew Ticehurst.

Langkah terhadap Meksiko dan Kanada akan memicu kembali perseteruan dagang yang memanas di seluruh blok benua tersebut selama masa jabatan pertama Trump, di mana dia memaksakan negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan mengenakan tarif pada sektor-sektor tertentu, termasuk baja.

Saat ini, pakta perdagangan yang diberi nama baru, United States-Mexico-Canada Agreement, memungkinkan perdagangan bebas bea di berbagai sektor. Tidak jelas apa jalan keluar yang akan diambil oleh importir AS, yang akan membayar bea, berdasarkan pakta tersebut untuk mencegah pungutan apa pun.

Tim Ekonomi

Selain Scott Bessent, Trump masih memiliki sejumlah peran ekonomi utama yang harus diisi dalam pemerintahannya. Salah satu arsitek utama agenda tarif Trump, mantan Perwakilan Dagang Amerika Serikat Robert Lighthizer belum mendapatkan peran dalam masa jabatan keduanya.

Trump juga berjanji untuk bergerak cepat mengamankan perbatasan AS—salah satu isu utama bagi para pemilih dalam pemilihan presiden November 2024—menyusul lonjakan migran yang membebani masyarakat di seluruh negeri dan menjadi beban politik utama bagi Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat.

Presiden terpilih itu mengatakan bahwa dia akan melakukan deportasi massal terbesar terhadap migran tidak berdokumen dan menyelesaikan pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko yang dia mulai selama pemerintahan pertamanya. Dia juga telah mengonfirmasi niatnya untuk menggunakan militer AS untuk melaksanakan deportasi tersebut.

Tim Trump telah terbentuk dengan pemilihan Gubernur South Dakota Kristi Noem untuk memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Tom Homan, mantan penjabat kepala badan Imigrasi dan Bea Cukai AS, untuk bertindak sebagai kepala perbatasannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper