Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan pengembang lahan industri menyatakan depresiasi rupiah bisa membuat minat investor asing semakin tinggi untuk melokasi lokasi pabriknya ke Indonesia.
Alhasil, pengembang berharap penjualan lahan akan terdongrak sehingga target omset bisa terpenuhi.
Direktur PT Jababeka Tbk Suteja Sidarta Darmono mengatakan depresiasi rupiah membuat harga properti maupun lahan industri menjadi lebih murah bagi investor asing.
"Minat investor Jepang paling besar, dari Taiwan juga ada," ujarnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Jumat (28/8/2015).
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (27/8/2015), rupiah ditutup Rp13.990 per Dollar Amerika Serikat atau menguat 142,8 poin. Namun, dalam setahun terakhir, rupiah terdepresiasi hingga 19,7%.
Menurut Suteja, Jababeka saat ini memiliki dua kawasan industri yakni di Cikarang dan Kendal. Di Cikarang, cadangan lahan Jababeka mencapai 1.230 hektare dari masterplan seluas 5.600 hektare. Kawasan industri Cikarang saat ini ditempati oleh 1.650 perusahaan baik domestik maupun asing dari 30 negara.