Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Paket Jalan Tol Cisumdawu Diteken Awal September

Pemerintah menargetkan penandatanganan kontrak paket pekerjaan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi II fase kedua yang menjadi dukungan pemerintah dapat dilakukan awal September mendatang.
Ilustrasi jalan tol/Antarafoto
Ilustrasi jalan tol/Antarafoto

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menargetkan penandatanganan kontrak paket pekerjaan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi II fase kedua yang menjadi dukungan pemerintah dapat dilakukan awal September mendatang.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto Husaini mengatakan saat ini, tol tersebut sedang dalam proses persiapan lelang.

Pemerintah memberi dukungan konstruksi pada seksi I dan II sepanjang 29,38 km dari total panjang tol ini yang mencapai 59,5 km.

Dukungan konstruksi ini diberikan untuk meningkatkan kelayakan investasi tol tersebut. Adapun tingkat kelayakan investasi atau FIRR tol ini hanya 11,07%.

Pekerjaan pertama dimulai pada seksi II sepanjang 17,35 km yang dinilai paling siap, terutama dari segi lahan yang kini telah bebas 85%. Pekerjaan fase I sepanjang 6,35 km telah dimulai dan kini progresnya mencapai 65,3% dan ditargetkan selesai tahun depan.

“Fase II akan dikontrakkan September. Nilainya totalnya US$265 juta. Kalau scedule-nya tanggal 5 September akan dikontrak,” katanya belum lama ini.

Hediyanto mengatakan kontrak proyek tersebut akan mengandalkan pinjaman dari China. Menurutnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah mendesak pemerintah China untuk mempercepat pencairan dana pinjaman agar konstruksi pun dapat dipercepat.

Proyek tol Cisumdawu terdiri atas enam seksi. Saat ini, progres pembebasan lahan secara keseluruhan baru mencapai 30%, sebagian besar pada seksi yang menjadi dukungan pemerintah. Seksi IV hingga VI progresnya masih 0%.

Hediyanto mengatakan pemerintah akan segera membuka penawaran kepada investor yang berminat berinvestasi di ruas tersebut. Investor diberi kesempatan untuk meminta dukungan tambahan konstruksi dari pemerintah, namun tidak mencapai lebih dari 49%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper