Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Target 23.000 Ton, Pabrik Gula Kedawoeng Lakukan Jurus Ini

Sejumlah pabrik gula milik PTPN XI memacu nilai produksi gula di paruh kedua tahun ini
Gula/Ilustrasi
Gula/Ilustrasi

Bisnis.com, PASURUAN--Sejumlah pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI memacu nilai produksi gula di paruh kedua tahun ini. Pasalnya, bulan Agustus dan September diklaim sebagai "peak season" masa giling tebu. Selain itu, pabrik gula mulai berani mengambil langkah inovatif demi kelangsungan operasi.

Pabrik Gula (PG) Kedawoeng misalnya. Kendati baru terealisasi 45% pada semester I/2015, PG tersebut optimistis mencapai target produksi yang dipatok 23.000 ton di akhir tahun. Adapun jumlah tersebut naik 13,7% dari pencapaian tahun lalu 19.000 ton gula.

General Manager PG Kedawoeng Achmad Barnas mengatakan pabrik gula yang dinahkodainya kini baru memproduksi 9.000 ton gula pada semester I. Namun pihaknya optimistis merengkuh target di puncak musim giling.

"Masih kurang 55% lagi bisa dikebut di musim puncak giling Agustus hingga September," katanya kepada Bisnis saat ditemui dii Pabrik Gula Kedawoeng di Pasuruan, Senin (24/8).

Adapun, pabrik gula yang berdiri sejak 1889 itu membidik laba Rp1 miliar sepanjang 2015. Proyeksi tersebut merupakan langkah yang berani diterapkan mengingat perusahaan dirundung kerugian di tahun-tahun sebelumnya.

Meski tidak menyebutkan kerugian yang ditanggung, Achmad menuturkan menerapkan beberapa perbaikan untuk memompa produksi sekaligus mengeruk laba di tahun ini.

Salah satunya yaitu usaha menekan biaya sumber daya manusia. Menurutnya, selama ini profit pabrik tergerus karna tingginya biaya penggajian karyawan. Seperti diketahui, upah minimum regional di Kabupaten Pasuruan tembus Rp2.700.000.

Pabrik menerapkan pola tiga shift empat regu sehingga mengurangi bayaran jam lembur. Pihaknya mengklaim mampu menghemat biaya lembur hingga 70% periode Agustus 2014 hingga Agustus 2015.

Selain itu, pihaknya juga mendatangkan tebu pilihan dengan mutu manis, bersih dan segar (MBS). Adapun tebu didatangkan dari tiga kota andalan yaitu Lumajang, Mojokerto dan Malang.

"Ini demi mencapai produksi dengan rendemen incaran yaitu 7,5% dan harga lelang gula Rp9.830," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper