Bisnis.com, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Teddy Lesmana mengatakan kebijakan pemerintah dalam membatasi impor untuk saat ini kurang tepat.
Terkait langkanya daging sapi di Indonesia, kebijakan pembatasan impor dirasa kurang tepat. Pasalnya produksi dalam negeri saat ini belum memadahi untuk kebutuhan masyarakat.
"Apalagi sekarang hampir menimbulkan keresahan masyarakat beberapa hari tidak ada supply daging," kata Teddy saat ditemui di Kantor LIPI, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Menurut Teddy, kedepan yang perlu diperbaiki adalah sistem peternakan yang masih belum terintegrasi secara profesional.
"Memang untuk memenuhi skala industri dan permintaan masih belum mampu. Karena selama ini masih sporadik peternakan kita. Nah itu yang seharusnya di fokuskan. Dan itu yang seharusnya sudah harus dilakukan dari beberapa tahun yang lalu," tuturnya.
Teddy juga mengatakan, dari beberapa tahun terakhir telah dilakukan kajian-kajian mengenai pembenihan sapi unggul oleh beberapa peneliti di Indonesia.
"Kalau untuk riset sebenarnya sudah ada. Cuma dalam praktiknya belum banyak di aplikasikan sama pembuat kebijakan atau stake holder," ujarnya.
Yang menjadi kendala, ungkap Teddy, faktor kepercayaan masyarakat yang masih ragu untuk mengkonsumsi daging sapi hasil dari rekayasa teknologi.