Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut, sekitar 3.000 hingga 4.000 ton daging sapi dari luar negeri akan masuk ke Indonesia pada Maret 2025 untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, stok daging kerbau nasional sekitar pada Januari - Februari 2025 tercatat sekitar 30.000 ton.
“Maret ini akan masuk sekitar mungkin 3.000 hingga 4.000 ton [daging kerbau],” kata Arief saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), Senin (3/3/2025).
Merujuk data Panel Harga Bapanas, Senin (3/3/2025), pukul 16.59 WIB, harga daging kerbau beku impor secara rata-rata nasional berada pada level Rp105.974 per kilogram (kg). Harga tersebut melampaui harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen sebesar Rp80.000 per kg.
Arief mengatakan, pemerintah memang menargetkan harga daging kerbau impor di kisaran Rp80.000 - Rp100.000 per kg.
Kendati begitu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) yang saat ini berada di level Rp16.500 telah berpengaruh terhadap harga daging kerbau dalam negeri.
Baca Juga
Pemerintah sebelumnya telah sepakat untuk menerbitkan persetujuan impor daging sapi dan kerbau untuk mempercepat impor komoditas tersebut sekaligus memenuhi stok daging dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam rapat koordinasi (rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jelang HBKN 2025, Rabu (12/2/2025).
“Kalau tanya mengenai daging impor, baru saja disetujui persetujuan impornya,” kata Arief, Rabu (12/2/2025).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shofan Shofwan menambahkan, persetujuan impor yang dikeluarkan yakni untuk daging sapi dan daging kerbau sebanyak 117.000 ton.
Kendati begitu, dia tidak memerinci lebih lanjut total persetujuan impor yang dikeluarkan untuk daging sapi dan daging kerbau. Dia menyebut, persetujuan impor sendiri sudah keluar sejak beberapa hari lalu.
“Untuk PI daging itu utk dua-duanya, sapi dan kerbau. Jumlahnya sekitar 117.000 ton,” ungkap Iqbal.