Bisnis.com, JAKARTA - China berada dalam tekanan untuk meningkatkan stimulus ekonomi setelah data ekonomi mengecewakan pada akhir pekan menyusul melemahnya indeks harga produsen dan laju ekspor yang turun di luar perkiraan.
Harga produsen selama Juli turun ke level terendah sejak akhir 2009 dan terus memburuk selama lebih dari 3 tahun. Adapun ekspor anjlok 8,3% pada bulan yang sama setelah permintaan atas produk China turun dan kebijakan penguatan yuan merugikan sektor manufaktur.
"Fokus kebijakan jelas pada deflasi (produsen) pada tahap ini," ujar Zhou Hao, Ekonom Commerzbank AG sebagaimana dikutip Reuters, Senin (10/8/2015).
Dia mengatakan bank sentral China membutuhkan pemotongan tingkat bunga lanjutan meski telah dilakukan sebanyak empat kali sejak November tahun lalu.
Kebijakan itu merupakan pelonggaran paling agresif selama kurun hampir 7 tahun.