Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan melambatnya ekspansi keuangan pemerintah pusat dan pertumbuhan kredit menjadi faktor yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan M2.
Seperti diketahui, posisi likuiditas perekonomian M2 atau uang beredar dalam arti luas pada Juni 2015 tercatat senilai Rp4.359,5 triliun, atau tumbuh 13,0% (y-o-y), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2015 yang sebesar 13,4% (y-o-y).
Uang beredar M2 pada Juni tersebut tumbuh tipis sebesar 1,66% dari bulan Mei mencapai Rp4.288,4 triliun
Berdasarkan Analisis Perkembangan Uang Beredar atau M2 pada Juni 2015 yang dipublikasikan Bank Indonesia, tagihan bersih kepada Pempus pada Juni 2015 tercatat Rp408,2 triliun, atau tumbuh sebesar 11,8% dari bulan Mei yang senilai Rp365,1 triliun.
"Melambatnya ekspansi keuangan pemerintah pusat tersebut tercermin dari turunnya pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat dari 25,6% (y-o-y) di bulan Mei menjadi 25,5% (y-o-y) pada Juni," tulis Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Jumat (7/8/2015).
Sementara itu, hingga Juni 2015, outstanding penyaluran kredit industri perbankan tercatat senilai Rp3.863,9 triliun.
Total penyaluran kredit perbankan pada Juni 2015 tersebut naik tipis sebesar 1,84% dari bulan Mei yang tercatat senilai Rp3.794 triliun.
"Posisi kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juni 2015 tersebut tumbuh 10,2% (y-o-y), sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yakni Mei sebesar 10,3% (y-o-y)," tulis Bank Indonesia.