Bisnis.com, JAKARTA – Pembelian rumput laut dari perusahaan China dan Australia sebesar US$63 juta membuka kemungkinan terjadinya penguatan kinerja ekspor rumput laut setelah mengalami penurunan pada lima bulan pertama 2015.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, selama periode Januari – Mei 2015, ekspor rumput laut Indonesia hanya mencapai US$75,73 juta, atau turun 12,88% dari kinerja ekspor komoditas tersebut pada periode yang sama pada 2014.
Penurunan tersebut bertolak belakang dengan pertumbuhan tahun lalu. Total ekspor rumput laut Indonesia di tahun 2014 mencapai US$226,23 juta, atau naik 39,25% dibanding nilai ekspor pada 2013 yang mencapai US$162,45 juta. Tren ekspor dunia selama lima tahun terakhir (2010 – 2014) pun mengalami peningkatan sebesar 11,06%.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan kondisi saat ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha rumput laut untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas budidaya rumput laut Indonesia. Untuk meningkatkan kinerja ekspor, Nus berharap para pelaku usaha meningkatkan produksi produk rumput yang bernilai tambah.
Selama ini, permintaan dunia yang tinggi, terutama untuk produk rumput laut kering, digunakan untuk diolah kembali menjadi bahan baku makanan olahan, makanan hewan peliharaan, hingga bahan makanan tambahan, pengendalian pencemaran dan bahan kecantikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel