Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian meminta pemerintah Swiss meningkatkan investasi di sektor manufaktur seiring dengan semakin potensialnya pasar domestik dan kawasan Asean.
"Kita berharap pemerintah dan pengusaha Swiss meningkatkan investasi. Mereka menyatakan Indonesia selalu prospektif dan tertarik menambah investasi manufaktur karena kita dipandang memiliki pasar domestik yang kuat, sekaligus menjadi basis produksi berorientasi ekspor," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin mewakili Pemerintah RI dalam Hari Nasional Konfederasi Swiss, Jumat malam (31/7/2015).
Saleh mengatakan hubungan diplomatik Indonesia dengan Swiss telah berlangsung 63 tahun yang dimulai sejak 1952. Kerja sama Indonesia-Swiss di bidang ekonomi semakin erat.
Hal itu terlihat dari nilai total perdagangan Indonesia dengan Swiss pafa 2014 yang mencapa US$761 juta. Selain itu, investasi Swiss di Indonesia menempati urutan ke 13 pada periode 2010 – 2014 dengan total investasi US$ 669 Juta.
"Capaian ini sangat kami apresiasi. Kontribusi perusahaan-perusahaan asal Swiss, seperti Nestle, Holcim, dan lainnya sangat baik terhadap sektor industri Indonesia," katanya.
Pemerintah juga mencatat Indonesia dan Swiss terlibat dalam forum bilateral dan forum multilateral lain, seperti WTO, G-20, dan lainnya. Hal itu semakin mempererat hubungan kedua negara.