Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modern Cikande Optimistis Penjualan Tahun Ini Lampui Target

Pengembang kawasan industri optimistis penjualan lahan pada tahun ini mampu lebih tinggi dari target yang ditetapkan, mengingat realisasi penjualan semester I/2015 lebih tinggi dari perkiraan.
Modern Cikande/moderncikande.co.id
Modern Cikande/moderncikande.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang kawasan industri optimistis penjualan lahan pada tahun ini mampu lebih tinggi dari target yang ditetapkan, mengingat realisasi penjualan semester I/2015 lebih tinggi dari perkiraan.

Tonny Hadhiwaluyo, Presiden Direktur PT Modern Industrial Estate, pengembang kawasan industri Modern Cikande Serang, mengatakan dari target penjualan lahan secara tahunan seluas 160 hektare, pada semester I tahun ini perusahaan telah menjual lebih dari 130 ha.

“Penjualan semester I bagus. Dengan demikian penjualan pada semester II diharapkan minimal 30 ha. Namun, secara umum kinerja penjualan lahan industri pada semester II biasanya lebih tinggi dari semester I,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (30/7/2015).

Secara periodik peningkatan penjualan lahan pada semester II terjadi setelah perusahaan-perusahaan melakukan evaluasi kinerja sepanjang paruh pertama tahun. Dengan demikian, penjualan lahan pada semester II didominasi untuk ekspansi.

Kendati kelesuan ekonomi sejak awal tahun cukup mengkhawatirkan, lanjutnya, mayoritas investor yang membeli lahan di Modern Cikande adalah penanaman modal asing. Investasi PMA mencapai 65% dan didominasi oleh food industry. 

Fakta di lapangan, lanjutnya, kondisi ekonomi yang tengah lesu tidak secara merata menimbulkan kerugian pada perusahaan. Tidak sedikit perusahaan yang masih mendapatkan pertumbuhan walaupun mengalami perlambatan. Dengan demikian, potensi ekspansi pada semester II cukup tinggi.

Faktor depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, lanjutnya, dapat mendorong investasi asing masuk ke Indonesia. Karena modal kerja dan investasi mendapatkan laba selisih kurs. Namun, perlambatan ekonomi menyebabkan tidak ada kepastian serapan hasil produksi.

Tonny mengatakan, dari total lahan awal 2.175 ha di Serang, Banten, luas yang telah dikembangkan oleh perusahaan sebanyak 1.000 ha. Saat ini harga lahan yang ditawarkan kepada investor sekitar Rp1,7 juta per meter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper