Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menggandeng PT Pelni untuk mengembangkan wisata bahari. Sinergi tersebut dituangkan dalam bentuk MoU yang diteken kedua pihak di atas kapal motor Kelud yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Bentuk kerja samanya mencakup penyediaan kapal, fasilitas dan alat angkut lainnya; promosi produk dan destinasi pariwisata; pengembangan sumber daya manusia; penyediaan data dan infomasi; serta promosi branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
“Untuk pemasaran akan kami dukung, berapa pun kami kasih. Tapi sementara ini saya putuskan untuk Pelni akan kami bantu promosi senilai Rp10 miliar," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (31/7/2015).
Dia berharap uang tersebut dapat dimanfaatkan Pelni untuk membantu melakukan promosi sehingga jumlah wisman di sektor wisata bahari dapat meningkat yang berdampak pada peningkatan devisa.
"Saya harapkan uang tersebut bisa kembali dalam bentuk pendapatan minimal Rp500 miliar. Kalau rata-rata satu wisman menghabiskan US$1.000, berarti estimasi target wismannya sekitar 50.000,” tambahnya.
Direktur PT Pelni Elfien Guntoro menuturkan pihaknya sudah memikirkan cara untu menggaet turis asing sebagai realisasi konkret MoU tersebut. Salah satunya yakni lewat produk unggulannya ‘7 Destinasi Wisata Bahari PT PELNI 2015’ yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Produk itu meliputi paket perjalanan wisata ke spot diving dan snorkeling terbaik di Indonesia, ke pulau eksostis yang sulit dijangkau serta menginap di hotel terapung Pelni.
“PT Pelni punya dua keunggulan, yakni aksesibilitas dan akomodasi, kapal kami bisa mencapai lokasi wisata sekaligus akomodasi atau kapal terapung,” ujar Elfien.
Adapun ketujuh trip tersebut yakni Labuan Bajo-Takabonerate-Wakatobi, Bunaken-Togian/Tomini, Bunake-Morotai-Raja Ampat, Banda Naira, Derawan, Karimun Jawa dan Anambas. Dari tujuh trip tersebut yang sudah terealisasi yakni trip "Let's Go Karimun Jawa" pada 18-20 Juli 2015.
“Pelni Tour pesertanya terus bertambah. Tahun lalu yang ikut trip ke Wakatobi 47 orang dan ke Raja Ampat 76 orang, sedangkan yang ke Karimun Jawa ada 162 orang. Ini menunjukkan minat masyarakat cukup tinggi," tuturnya.