Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaringan Hotel Mewah Sasar Jakarta dan Bali

Jaringan operator hotel mewah sedang kencang berekspansi di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Hard Rock Hotel Bali/Istimewa
Hard Rock Hotel Bali/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Jaringan operator hotel mewah sedang kencang berekspansi di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Adapun kota yang disasar oleh operator hotel premium tersebut berlokasi di Ibu Kota Jakarta dan Pulau Dewata, Bali.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mencatat terdapat sembilan hotel premium yang beroperasi di Jakarta dalam kurun 2015-2018 dan 11 hotel premium di Bali sepanjang 2015. Adapun rentang tarif kamar yang dipatok hotel premium bintang 5 antara US$100 hingga US$300 per malam.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi B. Sukamdani mengatakan operator hotel mewah, yang biasanya dikelola oleh jaringan internasional, mampu membaca propek ketersediaan hotel bintang 5 di kawasan negara berkembang. Tidak hanya di Jakarta dan Bali, pengelola hotel kelas premium juga melebarkan sayap bisnisnya di Beijing dan Nanjing di China, Mumbai di India dan Kairo di Mesir.

“Kunci dari maraknya operator hotel premium menyasar negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk yang signifikan dan stabilnya kondisi ekonomi,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/7/2015).

Faktor lainnya, ujar Hariyadi, yaitu fenomena agenda rapat, insentif, konferensi, dan pameran (MICE) berskala besar yang marak diselenggarakan di Jakarta dan Bali. Elemen tersebut yang memancing minat pengembang lokal bekerjasama degan operator asing membangun hotel pencakar langit.

Tak pelak, pembangunan hotel mewah di Jakarta marak dikembangkan di titik-titik premium segitiga emas Jakarta, yaitu koridor Thamrin-Gatot Subroto-Sudirman-Kuningan. Palsanya, hotel mewah di Jakarta didesain untuk mewadahi aktivitas pelancong melakukan bisnisnya di Indonesia.

Dari Sembilan hotel premium yang dikembangkan di Jakarta 2015-2018, Setidakya sudah ada dua hotel beroperasi di paruh pertama tahun ini yaitu Raffles Hotel di bilangan jl. Satrio, Mega Kuningan dan Fairmont Hotel di kawasan Senayan.

“Bisa dilihat, aktivitas MICE bergengsi banyak digelar di dua hotel premium tersebut tak lama setelah beroperasi,” ujarnya.

Pebisnis asal luar negeri menjadi target pengunjung di hotel mewah garapan PT Ciputra Property Tbk dan PT Senayan Trikaya Sempana itu.
Pemain aktif lainnya di hotel kelas premium yang diagendakan beroperasi hingga 2018 antara lain PT Farpoint Prima dengan Sofitel So The Hundred, Agung Sedayu Group dengan The Langham Hotel dan Rajawali Group melalui St Regis.

Hariyadi menambahkan, pengembang lokal juga mengeruk keuntungan dari kerjasama yang dibina dengan operator asing. Pasalnya, Return on Investement (ROI) pembangunan hotel bintang 5 relatif besar dan dapat dijangkau dalam waktu yang singkat. Hal ini berbeda dengan pembangunan hotel dengan standar di bawah bintang 5 di mana rasio profitabilitasnya diperoleh dalam kurun waktu yang lama.

Setali tiga uang, Pulau Dewata juga sedang diserbu jaringan hotel internasional, khususnya di kawasan strategis seperti Kuta, Benoa, Nusa Dua, Jimbaran, Ubud, Balangan dan Seminyak.

Colliers International Indonesia mencatat 11 hotel mewah bakal mengepung Bali hingga penghujung 2015. Adapun beberapa pemain internasional di hotel premium Bali antara lain Alila, The Ritz-Carlton, Alaya, Starwood, Swiss-Belhotel, The Langham, Bedrock, Accor, Intercontinental, Fairmont dan Potato Head.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper