Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan total anggaran subsidi yang direncanakan pada 2016 menyusut menjadi 9,45% dari total RAPBN 2015 atau Rp198 triliun.
JK menuturkan sejumlah pos anggaran dalam RAPBN 2015 telah diamanatkan oleh Undang-Undang (captive budget), antara lain pendidikan 20%, kesehatan 5%, dan transfer daerah 24%.
"Subsidi totalnya dulu 22%, tahun depan hanya 9% atau 10%," ujarnya di Bappenas, Rabu (29/7).
Berdasarkan RAPBN 2016, total belanja negara direncanakan sebesar Rp2.095 triliun. Dari jumlah tersebut, pagu subsidi dialokasikan Rp198 triliun atau 9,45% dari total belanja negara dalam RAPBN 2016.
Pos belanja subsidi terdiri dari subsidi BBM Rp71 triliun, subsidi listrik Rp50 triliun, dan subsidi non-energi Rp77 triliun.
Jumlah tersebut menyusut dibandingkan alokasi APBN-P 2015 senilai Rp212,1 triliun yang terdiri dari subsidi BBM Rp64,7 triliun, subsidi listrik Rp73,1 triliun, dan subsidi nonenergi Rp74,3 triliun.
Total anggaran subsidi tersebut mencapai 10,6% dari belanja negara dalam APBN-P 2015 yang mencapai Rp1.984,1 triliun.
JK: Belanja Subsidi 2016 Susut Jadi 9,45% APBN
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan total anggaran subsidi yang direncanakan pada 2016 menyusut menjadi 9,45% dari total RAPBN 2015 atau Rp198 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 jam yang lalu
Ada yang Ngebut di Saham Kalbe (KLBF)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

48 detik yang lalu
Waspada Shortfall Pajak Kian Lebar Jika Laju Ekonomi 5,4% Meleset

19 menit yang lalu
RI Bebas dari Pajak Digital Trump, Cermati Global Minimum Tax

27 menit yang lalu
Asosiasi Desak Danantara Segera Beli Gula Petani Rp1,5 Triliun

42 menit yang lalu