Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan memilih negara investor yang berhak membangun proyek kereta api super cepat rute Jakarta-Bandung berdasarkan pertimbangan teknis dan keuangan.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi mengatakan pemerintah sedang mengevaluasi dan menentukan investor yang terbaik untuk menangani proyek kereta api super cepat, yakni antara Jepang dan China.
“Kami masih evaluasi membandingkan yang terbaik untuk Indonesia, baik dari bidang teknis maupun keuangannya,”ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jumat(10/7/2015).
Intinya, investor harus mampu memenuhi syarat penggunaan produk kandungan konten lokal dalam proses pembangunan proyek. Selain itu, investor juga harus melakukan alih teknologi.
Dengan adanya pembangunan kereta api super cepat, jarak tempuh Jakarta-Bandung akan terpangkas menjadi hanya 36 menit. Nantinya, kereta cepat tersebut diharapkan mampu menekan biaya logistik dan mempercepat mobilitas masyarakat.