Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

H-7 Lebaran, Harga Rata-rata Bahan Pokon Turun

Memasuki H-7 Lebaran, meskipun sejumlah komoditas bahan pokok mulai mengalami kenaikan dibanding harga pada minggu lalu, sebagian besar lainnya cukup stabil dan cenderung turun.
Harga bahan pokok doprediksi turun pada H+7 Lebaran. /Ilustrasi
Harga bahan pokok doprediksi turun pada H+7 Lebaran. /Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki H-7 Lebaran, meskipun sejumlah komoditas bahan pokok mulai mengalami kenaikan dibanding harga pada minggu lalu, sebagian besar lainnya cukup stabil dan cenderung turun.
 
Komoditas seperti beras, kedelai impor, daging sapi, daging ayam ras, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabe rawit merah mengalami kenaikan bervariasi antara 0,05% hingga 12,09%. Sedangkan komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga a.l. gula pasir, minyak goreng curah, tepung terigu, telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih.
 
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, kenaikan yang terjadi pada pekan ini masih dalam keadaan normal, karena jika dirata-rata hanya mencapai 0,2% dari pekan sebelumya. Pihaknya masih akan terus memantau kondisi harga tersebut dan mengatur sistem distribusi pasokan.
 
Tentu kita akan mengatur sistem distribusi, mengatur kembali supply chain. Supaya kita bisa mengendalikan harga, tentu suplainya harus selalu ada. Harga kalau kita lihat sekarang stabil, kata Rachmat pada acara sahur bersama pedagang pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (10/JAKARTA Memasuki H-7 Lebaran, meskipun sejumlah komoditas bahan pokok mulai mengalami kenaikan dibanding harga pada minggu lalu, sebagian besar lainnya cukup stabil dan cenderung turun.
 
Komoditas seperti beras, kedelai impor, daging sapi, daging ayam ras, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabe rawit merah mengalami kenaikan bervariasi antara 0,05% hingga 12,09%. Sedangkan komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga a.l. gula pasir, minyak goreng curah, tepung terigu, telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih.
 
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, kenaikan yang terjadi pada pekan ini masih dalam keadaan normal, karena jika dirata-rata hanya mencapai 0,2% dari pekan sebelumya. Pihaknya masih akan terus memantau kondisi harga tersebut dan mengatur sistem distribusi pasokan.
 
Tentu kita akan mengatur sistem distribusi, mengatur kembali supply chain. Supaya kita bisa mengendalikan harga, tentu suplainya harus selalu ada. Harga kalau kita lihat sekarang stabil, kata Rachmat pada acara sahur bersama pedagang pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (10/7/2015)
 
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, pasokan cabai di pasar induk Kramat Jati mengalami penurunan sebesar 5,88%, atau dari hari sebelumnya mencapai 85 ton per hari menjadi 80 ton. Adapun, pasokan normal berkisar antara 150-200 ton per hari. Penurunan pasokan tersebut menjadi penyebab peningkatan harga cabai.
 
Harga cabai merah keriting naik 12% dari Rp25.000/kg menjadi 28.000/kg, cabai merah besar naik 9,09% dari Rp22.000/kg menjadi Rp24.000/kg, dan cabai rawit merah naik 6,67% dari Rp30.000/kg menjadi Rp32.000/kg. Sedangkan untuk harga bawang, baik bawang merah dan bawang putih terpantau stabil di harga masing-masing Rp16.000/kg dan Rp18.000/kg.
 
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, pasokan cabai di pasar induk Kramat Jati mengalami penurunan sebesar 5,88%, atau dari hari sebelumnya mencapai 85 ton per hari menjadi 80 ton. Adapun, pasokan normal berkisar antara 150-200 ton per hari. Penurunan pasokan tersebut menjadi penyebab peningkatan harga cabai.
 
Harga cabai merah keriting naik 12% dari Rp25.000/kg menjadi 28.000/kg, cabai merah besar naik 9,09% dari Rp22.000/kg menjadi Rp24.000/kg, dan cabai rawit merah naik 6,67% dari Rp30.000/kg menjadi Rp32.000/kg. Sedangkan untuk harga bawang, baik bawang merah dan bawang putih terpantau stabil di harga masing-masing Rp16.000/kg dan Rp18.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper