Bisnis.com, SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan jajaran perbankan Semarang yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Semarang menggelar pasar murah dalam rangka menjaga inflasi.
Acara tersebut dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ananda Pulungan mengatakan pasar murah digelar sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng.
Pasar murah dilaksanakan pada 8 Juli 2015 bertempat di Kantor Kecamatan Semarang Timur. Lokasi tersebut dipilih karena berdekatan dengan tiga pasar, yakni Pasar Langgar, Pasar Regol, dan Pasar Dargo yang diharapkan dapat turut menahan lonjakan harga kebutuhan pokok di tengah bulan Ramadan.
“Kegiatan pasar murah ini juga merupakan salah satu upaya konkrit Bank Indonesia dalam membantu menahan gejolak harga pangan,” papar Ananda disela-sela pembukaan pasar murah, Rabu (8/7/2015).
Total paket yang disediakan sebanyak 5.000 paket, yang tiap paketnya terdiri dari 2,5 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng dan lima bungkus mie instant. Paket tersebut dijual seharga Rp30.000 dengan subsidi sebesar Rp25.000 per paket.
Distribusi kebutuhan pokok melalui pasar murah ini dilakukan dengan sistem kupon bekerja sama dengan Kecamatan Semarang Timur untuk kemudian dibagikan ke beberapa kelurahan di wilayah tersebut. Hal ini untuk memastikan pemberian kebutuhan pokok menjadi tepat sasaran dan menjaga ketertiban penyelenggaraan kegiatan.
“Ke depan, dalam upaya stabilisasi harga, BI akan terus melakukan pemantauan harga dan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui TPID, khususnya selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1436 H,” paparnya. []