Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Minta Pemerintah Batasi Impor Gula Rafinasi

Petani berharap pemerintah membatasi kuota impor gula rafinasi agar tidak merembes ke tingkat konsumen sehingga berpotensi merusak harga gula rakyat yang pada tahun ini mulai menunjukkan peningkatan.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Petani berharap pemerintah membatasi kuota impor gula rafinasi agar tidak merembes ke tingkat konsumen sehingga berpotensi merusak harga gula rakyat yang pada tahun ini mulai menunjukkan peningkatan.

Soemitro Samadikoen, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), mengatakan saat ini rata-rata harga lelang pertama gula di wilayah Jawa Tengah mencapai sekitar Rp10.000-11.100 per kg. Harga tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata harga gula tertinggi pada tahun lalu yang hanya mencapai Rp8.650 per kg.

“Dulu pada 2012 harga gula bagus, harga tertinggi sampai Rp11.800 per kg, karena tidak banyak gula rafinasi beredar,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (29/6/2015).

APTRI mencatat harga gula terendah pada 2013 mencapai 8.200 per kg, sedangkan harga gula tertinggi Rp10.250 per kg. Pada 2014, harga gula semakin merosot menjadi Rp8.650 per kg untuk harga tertinggi dan Rp7.500 per kg untuk harga terendah.

Pemerintah menetapkan harga acuan gula kristal putih—atau sering disebut dengan istilah harga pembelian pemerintah (HPP)--senilai Rp8.900 per kg, naik 4,7% dibandingkan dengan HPP pada tahun lalu yakni Rp8.500 perkg.

HPP gula di Indonesia pada 2010 adalah Rp6.350 per kg, kemudian pada 2011 naik menjadi Rp7.000 per kg. HPP pada 2012 dan 2013 stagnan pada angka Rp8.100 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper