Bisnis.com, MINSK - Indonesia dan Belarusia memiliki peluang yang besar dalam meningkatkan hubungan kerjasama di bidang ekonomi karena kedua negara memiliki keunggulan masing-masing yang saling mundukung, kata Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Dian Triansyah Djani.
"Indonesia memiliki bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industri Belarusia sebaliknya negara Eropa Timur yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa tersebut memiliki teknologi tinggi yang dibutuhkan Indonesia untuk mengembangkan sektor ekonominya," kata Dian Triansyah kepada Antara di Minsk, Senin (22/6/2015).
Indonesia antara lain dapat meningkatkan ekspor karet ke Belarusia untuk dibuat menjadi ban dump trucks yang dapat digunakan oleh industri pertambangan di Indonesia, kata Dian Triansyah Djani di sela-sela kunjunganya ke perusahaan alat-alat berat Belarusia, Belaz.
"Untuk itu saya membawa sejumlah pengusaha terutama dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia ke Belarusia untuk bertemu dengan pengusaha di negara tersebut dalam upaya menjajaki kemungkinan kerjasama perdangan dan industri antar kedua negara," kata Dian.
Menurut Dian, Kementerian Luar Negeri RI hanya memfasilitasi, membuka peluang serta mendorong agar pengusaha Indonesia dapat membuat terobosan baru untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan industri.
"Kementerian Luar Negeri RI membuka pintu bagi pengusaha Indonesia yang ingin fokus pada pengembangan kerjasama di bidang industri strategis di Belarusia seperti industri alat-alat berat dan sistim pertahanan," katanya.
Untuk itu kehadiran delegasi Indonesia ke Belarusia bertujuan mencapai kesepakatan-kesepakatan kerjasama dibidang industri strategis yang ditandatangani dalam Sidang Komisi Bersama antara kedua negara.
Delegasi Indonesia tersebut berharap pengusaha-pengusaha Belarusia menanamkan modalnya serta membuka pusat layanan, ruang pamer dan menjamin ketersediaan suku cadang bagi produk-produk industri mereka di Indonesia.
Selama ini Indonesia telah mengimpor beberapa komoditas dari Belarusia seperti alat-alat pertanian, obat-obatan dan alat-alat berat, sementara ekspor Indonesia ke negara tersebut antara lain karet, kopi, teh dan mebel.