Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhenti beroperasi selama beberapa tahun, PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk. akhirnya memulai akivitas ekspor ke tiga negara Asia Tenggara dengan total 2.500 ton kertas.
Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Rahmat Priza A. Yuratma mengatakan ekspor perdana telah dilakukan ke Vietnam pada akhir April 2015. Emiten berkode KBRI ini menjual 1.000 ton kertas ke negara tersebut. Adapun 1.500 ton sisanya diserap oleh Malaysia dan Singapura.
“Kami juga sedang negosiasi dengan Thailand,” katanya kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Priza menuturkan realisasi ekspor ini memang masih sangat jauh jika dibandingkan dengan target perseroan pada tahun ini. KBRI menargetkan penjualan ke luar negeri mencapai 75.000 ton atau 50% dari total target penjualan di 2015. Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa merealisasikan target tersebut.
Menurut Priza, upaya perseroan memperbesar porsi ekspor ini dimaksudkan untuk memanfaatkan momentum pelemahan rupiah. Selain itu perseroan juga mengutamakan penetrasi pasar karena KBRI baru memulai usaha komersial pada awal tahun ini.
Aktivitas komersial KBRI ini dipicu oleh pabrik paper machine 3 berkapasitas 260.000 ton per tahun di Bayuwangi yang mulai beroperasi sejak akhir tahun lalu. Sebelum fasilitas tersebut beroperasi, KBRI praktis hanya mengandalkan satu pabrik berkapasitas 18.000 ton per tahun.