Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Golongan Kapal Laut Melonjak. Program Tol Laut Sebagai Pemicu?

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor non migas Indonesia pada Mei 2015 mencapai US$9,53 miliar.
Kapal roro di Bakauheni/wikipedia
Kapal roro di Bakauheni/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor non migas Indonesia pada Mei 2015 mencapai US$9,53 miliar.

Kepala BPS Suryamin mengatakan apabila dilihat dari perkembangannya terhadap April 2015, peningkatan terbesar dialami oleh golongan kapal laut dan bangunan terapung senilai US$337,8 juta atau sebesar 1.304,48%.

"Lalu peningkatan impor diikuti golongan gula dan kembang gula mencapai US$39,3 juta atau 38,27%, barang dari besi dan baja mencapai US$37,1 juta (13,09%), sisa industri makanan US$36 juta (16,48%), dan buah-buahan US$22,1 juta (46,14%)," ujarnya di Gedung BPS, Senin (15/6/2015).

Sementara itu, penurunan impor non migas terjadi pada golongan mesin dan peralatan mekanik sebesar 16,53% atau US$310,1 juta.

Golongan besi dan baja juga menurun senilai US$227,6 juta atau 36,72%, mesin dan peralatan listrik US$161,4 juta atau 11,77%, kendaraan bermotor dan bagiannya senilai US$83,6 juta atau 17,82%, dan binatang hidup senilai US$46,3 juta atau 52,14%.

Suryamin menambahkan secara kumulatif, impor non migas pada Januari hingga Mei 2015 mencapai US$50,44 miliar, turun sebesar US$5,4 miliar atau 9,68% dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapai US$55,85 miliar.

"Dilihat peranannya terhadap total impor non migas Indonesia Januari hingga Mei 2015, 10 golongan barang memberikan kontribusi 50,79%," katanya.

Seperti diketahui, nilai impor Indonesia pada Mei 2015 mencapai US$11,61 miliar atau turun 8,5% dibanding April 2015.

Hal tersebut disebabkan oleh penurunan nilai impor migas dan impor non migas masing-masing US$255,8 juta (10,95%) dan US$760,8 juta (7,39%).

Secara kumulatif nilai impor Januari hingga Mei 2015 mencapai US$60,97 miliar atau turun 17,90% dibanding periode yang sama tahun 2014.

Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas US$10,52 miliar atau turun 42,83% dan nonmigas US$50,45 miliar atau turun 9,68%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper