Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha properti menilai tren SOHO (Small Office Home Office) di Surabaya semakin meningkat seiring melonjaknya harga ruko.
Managing Director 88 Avenue Kevin Yaphon Santoso menyebutkan pengusaha di Surabaya sudah memilih SOHO dibandingkan ruko sebagai tempat bekerja.
Pasalnya, harga ruko di kawasan pusat bisnis sudah melambung dengan kisaran Rp4 miliar-Rp10 miliar per unit.
Selain itu, tidak semua jenis usaha dapat terakomodasi oleh ruko, seperti bisnis industri kreatif.
Dalam proyek superblok 88 Avenue di kawasan pusat bisnis (CBD/ Central Bussines District) Surabaya, lanjut Kevin, pihaknya membangun satu tower gedung bertajuk The SOHO sejumlah 150 unit.
Ada dua tipe yang ditawarkan, yakni luasan 135 m2 dan 150 m2.
Bangunan setinggi dua lantai yang mengintegrasikan fungsi tempat tinggal dan usaha tersebut dipasarkan mulai dari harga Rp2,5 miliar per unit.
Sejak dipasarkan pada bulan lalu bersamaan dengan tower apartemen The Residence, unit di kedua gedung tersebut terserap 60%. Artinya, perusahaan sudah membukukan pendapatan prapenjualan sebesar Rp500 miliar.
“Tahun ini kami hanya memasarkan dua tower (The Residence dan The SOHO). Pendapatan prapenjualan bisa mencapai sekitar Rp800 miliar,” ujarnya pada Bisnis.com minggu lalu.
Karakter pembeli The SOHO sendiri, lanjut Kevin, ialah perusahaan asing yang memiliki cabang di Surabaya, seperti perusahaan IT dari Jepang, dan perusahaan Korea.
Sedangkan pembeli lokal mayoritas ialah pekerja dengan rentang usia 35-40 yang memiliki industri kreatif seperti jasa desain, IT, dan e-commerce.
“Tren bekerja di SOHO semakin berkembang di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini. Skyloft SOHO di Ciputra World Surabaya saja sudah terjual habis,” terang pria yang juga menjabat sebagai Direktur Bisnis Development PT Darmo Permai ini.