Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Gobel Curiga Motif Peredaran Beras Plastik Bukan Soal Ekonomi

Kementerian Perdagangan menyiapkan regulasi baru untuk melindungi konsumen di dalam negeri dengan memberikan kepastian siapa saja yang menjadi pemasok, produsen, dan lokasi pabrik dari barang yang dijual di pasar.
Mendag Rachmat Gobel (kiri) berbincang dengan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy A. Sparringa (kanan)/Antara
Mendag Rachmat Gobel (kiri) berbincang dengan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy A. Sparringa (kanan)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyiapkan regulasi baru untuk melindungi konsumen di dalam negeri dengan memberikan kepastian siapa saja yang menjadi pemasok, produsen, dan lokasi pabrik dari barang yang dijual di pasar.

Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan, mengatakan dirinya akan mengeluarkan beleid yang mengatur mengenai informasi pemasok, produsen, lokasi pabrik, hingga pemegang merek dari produk yang beredar di pasar dalam negeri.

“Kami juga minta kepada para auditor di dalam negeri untuk segera melaksanakan aturan itu. Para pemilik gudang harus mulai melaporkan produknya,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/5).

Gobel menuturkan harga plastik yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras memunculkan kecurigaan aksi tersebut tidak dilakukan atas dasar motif ekonomi. Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan penyelidikan terhadap peredaran beras sintetis.

Kementerian Perdagangan sendiri, lanjut Gobel, akan melakukan evaluasi terhadap peredaran beras di dalam negeri. Pasalnya, saat ini banyak produk beras dari berbagai daerah yang beredar di pasar dalam negeri.

“Selama ini kan tidak pernah ada evaluasi. Kami juga memandang perlunya dilakukan pendaftaran terhadap merek beras yang beredar di pasar,” ujarnya.

Sebelumnya, Polsek Bantargebang mengamankan seorang pemilik kios beras bersama empat orang karyawannya, karena memiliki dan menjual beras sintetis. Hal tersebut terbongkar setelah Polsek Bantargebang melakukan inspeksi mendadak kepada kios yang diduga menjual beras sintetis di Bekasi.

Berdasarkan pengakuannya, pemilik kios mendapatkan beras sintetis tersebut dari salah satu distributor beras asal Karawang, Jawa Barat.

Inspeksi mendadak tersebut dilakukan setelah pengakuan seorang warga Bekasi yang memperoleh beras palsu. Beras tersebut dicampur ke dalam beras asli yang dibelinya.

Beras yang diduga terbuat dari bahan sintetis itu tidak hancur saat direbus dengan air. Selain itu, beras sintetis hanya memiliki warna bening, sedangkan beras asli memiliki warna bening dengan putih susu di dalamnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper