Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organda Keluhkan Investasi Truk CNG di Teluk Lamong

Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPC Tanjung Perak mengaku sedikit merugi, karena investasi truk ramah lingkungan yang terlanjur mereka gelontorkan untuk Terminal Teluk Lamong (TTL) belum dapat digunakan maksimal.

Bisnis.com, SURABAYA – Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPC Tanjung Perak mengaku sedikit merugi, karena investasi truk ramah lingkungan yang terlanjur mereka gelontorkan untuk Terminal Teluk Lamong (TTL) belum dapat digunakan maksimal.

Ketua DPC Organda  Tanjung Perak Kody Lamahyu mengatakan pihaknya terlanjur membeli 100 armada berbahan bakar CNG untuk memenuhi kebutuhan di TTL, yang berkonsep green port pertama di Indonesia. Satu unit truk CNG memakan modal senilai Rp1,2 miliar.

“Cuma, karena ada penurunan laju pertumbuhan [ekonomi Jawa Timur], jadi [truk] yang bisa masuk baru 25 unit. Nanti, kalau sudah kelihatan lancar, kami akan mendatangkan lagi yang 75 unit,” katanya kepada Bisnis di sela-sela peresmian TTL, Jumat (22/5/2015).

Sebenarnya, kata Kody, Organda siap mendatangkan truk ramah lingkungan sebanyak-banyaknya untuk TTL. “Tapi kalau pekerjaannya tidak tersedia, ya barangnya jadi mubazir dan merugikan kami sebagai investor.”

Untuk membeli truk berbahan bakar gas tersebut, sebutnya, Organda masih mengimpor. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebenarnya sudah mengakomodasi investasi Organda dengan menyediakan dua SPBG di sekitar Teluk Lamong.

Namun, pengusaha angkutan mengeluhkan harga CNG di SPBG tersebut masih lebih mahal dibandingkan dengan di Jakarta. Di Surabaya, CNG dipatok Rp4.500/lsp, sedangkan di Ibu Kota harganya hanya Rp3.100/lsp.

Kody menjelaskan disparitas harga tersebut dipicu oleh mahalnya biaya pengiriman gas cair yang menggunakan tangki. Bagaimanapun, harga bahan bakar gas masih lebih murah ketimbang solar yang mencapai Rp6.900/liter.

“Seharusnya, investasi truk CNG ini bisa menguntungkan kami. Namun, kendaraan berbahan bakar gas memang belum populer di sini. Investasi kami untuk 1 unit truk CNG adalah Rp1,2 miliar, sedangkan kalau truk solar hanya Rp900 juta. Ada selisih sampai Rp300 juta.”

Apabila ativitas di TTL yang berkapasitas 1,5 juta TEUs/tahun mulai ramai, sampai akhir tahun ini, Organda yakin dapat memaksimalkan penggunaan 100 armada ramah lingkungan yang sudah mereka beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper