Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peredaran Beras Plastik, Mentan: Itu kan Katanya, Saya Cek Dulu!

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku tidak mengetahui pasokan beras sintetis yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Pedagang memperlihatkan beras Setra Ramos yang diduga bercampur dengan bahan sintetis, di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015)./Antara-Risky Andrianto
Pedagang memperlihatkan beras Setra Ramos yang diduga bercampur dengan bahan sintetis, di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015)./Antara-Risky Andrianto

Bisnis.com, BOGOR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku tidak mengetahui pasokan beras sintetis yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.

"Kami sementara cek dulu di lab. Diusahakan bisa selesai secepatnya untuk mengetahui seperti apa beras itu," ujarnya saat sidak ke Pasar Cibinong Bogor, Rabu (20/5/2015).

Amran mengatakan baru tahu munculnya beras sintetis pada Selasa (19/5/2015) kemarin, saat seorang ibu di Bekasi memberikan pernyataan di media.

Kementerian Pertanian, katanya, tengah mengecek apakah kemunculan beras sintetis itu memang berasal dari impor seperti ramai dibicarakan atau buatan dalam negeri.

"Impor kan baru katanya, makanya kami cek dulu," paparnya. "Yang jelas, kita harus cintai produk dalam negeri," lanjutnya.

Dia menambahkan hasil pemeriksaan di labolatorium akan segera diumumkan terkait seperti apa beres sintetis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper