Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Aher Ingin Basmi Beras Plastik Bersama Warga Jabar

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memerintahkan Dinas Perindustian dan Perdagangan setempat untuk gencar melakukan sidak di lapangan terkait temuan beras plastik atau sintetis.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan./Jabar.Kemenag.go.id
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan./Jabar.Kemenag.go.id

Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memerintahkan Dinas Perindustian dan Perdagangan setempat untuk gencar melakukan sidak di lapangan terkait temuan beras plastik atau sintetis.

Heryawan mengatakan selain sidak pihaknya juga meminta aparatnya meningkatkan pengawasan di lapangan bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota. "Pengawasan harus lebih dioptimlkan, ini sangat penting," katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (20/5/2015).

Pihaknya juga meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus peredaran beras plastik tersebut karena merupakan kejahatan pangan yang sangat membahayakan kesehatan  masyarakat.

"Harus diusut. Kejahatan di bidang pangan ini bahaya. Bayangkan kalau kita mengkonsumsi plastik kan bahaya bagi kesehatan kita," katanya.

Masyarakat, menurutnya, menunggu pengusutan dari aparat hingga tuntas agar mendapatkan kepastian dan perlindungan agar ke depan peristiwa semacam itu tidak terjadi.

"Ini harus diusut tuntas, jangan sampai kejahatan seperti ini terus terjadi, mudah mudahan diusut tuntas dan dihadapkan pada hukum yang berlaku," katanya.

Dia menilai masyarakat pun perlu membantu melakukan pengawasan. Dengan begitu, ketika menemukan hal-hal yang mencurigakan terkait dengan peredaran beras ilegal dari China tersebut, masyarakat bisa segera melaporkan pada aparat terkait.

"Kita sih terbatas personelnya, tetapi kalau masyarakat itu kan ada di mana-mana. Oleh karena itu, masyarakat yang mengetahui itu segera laporkan.  Masyarakat lebih tahu, siapa saja yang menemukan di lapangan, segera laporkan sedini mungkin," katanya.

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan berjanji akan melakukan sidak ke lapangan terkait beras sintetis.

Dia menyatakan beras plastik ditemukan di Bekasi Timur dan terus melakukan penelusuran dari temuan tersebut. "Kami akan terus memantau di lapangan, sebab dikhawatirkan peredarannya ke luar Bekasi,” ujarnya.

Dia mengaku mendapat informasi soal beras plastik sebelumnya melalui media sosial. Selanjutnya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan komoditi berbahaya tersebut.

"Konsumen perlu dilindungi. Beras kok dicampur plastik. Plastik kan barang tidak boleh dikonsumsi karena akan sangat berbahaya bagi kesehatan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper