Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Teluk Lamong & APBS Senilai Rp4,65 T Tuntas!

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) telah menyelesaikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan pembangunan Terminal Teluk Lamong.
Tumpukan peti kemas di wilayah Pelindo III/Ilustrasi-Bisnis
Tumpukan peti kemas di wilayah Pelindo III/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) telah menyelesaikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan pembangunan Terminal Teluk Lamong.

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan dengan selesainya revitalisasi APBS dan pembangunan Terminal Teluk Lamong daya saing Indonesia sebagai negara maritim akan semakin meningkat.

“Kami bermaksud mengawali kebangkitan maritim Indonesia dari Jawa Timur, dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kita ketahui bersama kalau Jawa Timur itu bumi Majapahit. Ini momentum yang tepat karena bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional,” katanya, Selasa (19/5/2015).

APBS sendiri adalah akses masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya. Akses ini berhasil direvitalisasi dengan cara diperdalam dan diperlebar. 

Sebelumnya, APBS hanya memiliki kedalaman minus 9,5 meter low water sping (LWS) dan lebar 100 meter. Kondisi ini mengakibatkan ukuran kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak menjadi terbatas.

Pasca-revitalisasi, APBS memiliki kedalaman hingga minus 13 meter LWS dan lebar 150 meter.

“Dulu APBS hanya bisa dilalui kapal-kapal berukuran 15.000 dead weight tonnage (DWT). Pasca-revitalisasi kapal-kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya bisa mencapai 80.000 DWT,” tambahnya.

Kondisi tersebut menurut Djarwo sangat menguntungkan, bukan hanya bagi Pelindo III tetapi juga bagi pelabuhan-pelabuhan dan industri yang ada di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak.

Pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik misalnya, sebelum revitalisasi, kapal-kapal mereka hanya mampu membawa fosfat 15.000 ton. Kini, dengan alur yang memadai mereka dapat mendatangkan kapal-kapal bermuatan fosfat 60.000-80.000 ton.

Proyek Terminal Teluk Lamong dan revitalisasi APBS membutuhkan investasi kakap senilai Rp4,65 triliun. Djarwo mengungkapkan sumber pendanaan tersebut berasal dari internal perusahaan dan pinjaman modal.

Untuk mendukung proyek-proyek Pelindo III lainnya, perseroan pada Oktober 2014 bahkan melakukan pinjaman global (global bond) dengan nilai US$500 juta. 

Keberhasilan Pelindo III dalam memperoleh global bond menjadikan perseroan sebagai BUMN keempat serta BUMN infrastruktur pertama yang memperoleh kepercayaan internasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper