Kabar24.com, JAKARTA—Para pembuat kebijakan China kemarin mengumumkan prioritas reformasi mulai dari penyederhanaan prosedur administrasi hingga dorongan untuk memperkuat peran yuan pada saat Beijing berupaya membuka pasar modalnya.
Kabinet China yang dikenal dengan Dewan Negara menyetujui rancangan yang dibuat oleh Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional tersebut untuk dilaksanakan tahun ini.
Tahun 2015 disebut sebagai tahun terpenting dalam melakukan reformasi.
"Fokus utama akan diarahkan pada reformasi sistem keuangan untuk mendorong pembangunan ekonomi yang riil, menurut pernyataan kabinet itu sebagaimana dikutip channelnewsasia.com, Selasa (19/6/2015).
Dengan tujuan utama melakukan restrukturisasi ekonomi guna meningkatkan konsumsi dengan menurunkan ekspor dan investasi, Beijing tetap fokus pada sejumlah reformasi.
Reformasi itu juga termasuk liberalisasi tenaga kerja kendati pasar keuangannya masih rentan.
Beberapa bidang khusus yang tidak terlepas dari rencana reformasi adalah sektor perusahaan milik negara, perpajakan, koneksitas pasar modal Shenzhen dan Hong Kong, bunga deposito, sistem IPO serta penguatan peran yuan di tingkat global.