Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Kementerian Perindustrian dalam membangun industri persepatuan jenis premium berstandar internasional dengan merek dagang Komodo Dragon kandas seiring dengan telah digunakannya merek tersebut oleh perusahaan asal Inggris.
Busharmaidi, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, mengatakan hal ini diketahui setelah pemerintah berencana mengajukan hak paten Komodo Dragon untuk produk sepatu premium nasional.
"Kami tengah mencari merek lain yang khas dengan Indonesia. Padahal Komodo hanya ada di Indonesia. Untuk pengembangan merek lokal awalnya kami ajukan Rp11 miliar untuk 2015, tetapi karena keterbatasan anggaran menjadi hanya Rp4 miliar," tuturnya, Selasa (19/5/2015)
Pada tahun ini, Kemenperin akan memfinalisasi merek produk serta menggandeng sejumlah pendesain produk untuk menyusun standardisasi serta melakukan sosialisasi proyek kepada industri persepatuan dalam negeri.
Konsep produksi adalah bermitra dengan industri sepatu pilihan yang telah memenuhi kriteria kualitas. Pada tahap awal produk yang dihasilkan adalah sepatu pria, kemudian berkembang kepada sepatu wanita dan tas kulit.
Tahun depan, tuturnya, Kemenperin akan melakukan promosi secara gencar. Setelah pasar nasional mengenal dan mempercayai produk ini, maka pemerintah akan merambah pasar internasional dengan membuka jaringan distribusi resmi.