Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meminta dukungan pihak swasta untuk mensukseskan World Expo Milano hingga acara yang dilaksanakan di kota Milan, Italia tersebut selesai enam bulan mendatang.
Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan jumlah kunjungan pada paviliun Indonesia di Expo tersebut terus meningkat sejak hari pertama pembukaan pada 1 Mei lalu.
“Begitu banyak pengunjung kita. Semua sudah berjalan, tinggal dukungan dari swasta untuk kelangsungan sampai enam bulan ke depan,” ujar Nus di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (18/5/2015).
Jumlah pengunjung paviliun Indonesia dalam World Expo Milano bahkan sudah mencapai sekitar 50.000 terhitung sejak 1 Mei – 16 Mei lalu. Kunjungan pada 2 Mei sebesar 1.600 pengunjung terus meningkat hingga kunjungan terbanyak pada 16 Mei sebesar 12.962 pengunjung.
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang tersebut diharapkan bisa menggenjot ekspor Indonesia ke Eropa. Berdasarkan data Kementerian Perrdagangan Ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada periode Januari – April 2015 mencapai US$4,97 miliar. Sedangkan impor Indonesia ke Uni Eropa pada periode yang sama mencapai US$3,72 miliar.
“Memang ada beberapa negara yang defisit, tetapi secara keseluruhan kita masih surplus dengan Uni Eropa,” kata Nus.
Nus menyebutkan, ekspor Indonesia ke lima negara Uni Eropa mencatatkan kinerja yang cukup bagus seperti di antaranya ke Jerman, Belanda, Italia, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan sejumlah negara eropa yang menghasilkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia a.l. Jerman, Finlandia, Swedia, Perancis, Australia, Ceko, dan Irlandia.
Adapun dari segi produk ekspornya ke Eropa a.l. CPO, alas kaki, karet alam, batu bara, dan lainnya. Porsi ekspor produk-produk tersebut ke Eropa diharapkan akan semakin bertambah. Saat ini peran ekspor ke Uni Eropa terhadap total ekspor Indonesia berkontribusi sebesar 9,1% selama kuartal pertama 2015.