Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR JOHAR TERBAKAR, Pedagang Batik Pekalongan Kena Dampak

Kebakaran Pasar Johar Semarang belum lama ini berimbas terhadap pasokan dan produksi industri batik Pekalongan, Jawa Tengah.
Ilustrasi-Kain batik/Antara
Ilustrasi-Kain batik/Antara

Bisnis.com, PEKALONGAN - Kebakaran Pasar Johar Semarang belum lama ini berimbas terhadap pasokan dan produksi industri batik Pekalongan, Jawa Tengah.

Ketua Serikat Pembatik Pasir Sari (Serbapas) Kota Pekalongan Sodikin mengatakan belasan perajin batik yang memang rutin mengirimkan batiknya ke Pasar Johar terpaksa harus berhenti.

"Pengiriman batik ke Pasar Johar Semarang, sementara berhenti karena belum ada kesiapan pedagang berjualan kembali," katanya di Pekalongan, Kamis (14/5/2015).

Selain menghentikan pengiriman batik, kata dia, beberapa giro yang seharusnya sudah jatuh tempo akhirnya ditunda pembayaran utang hingga dalam batas waktu yang tidak ditentukan.

"Jujur saja, kebakaran Pasar Johar berimbas terhadap keterperukan industri batik Pekalongan karena saat ini pemasaran batik sedang sepi," katanya.

Ia mengatakan kebakaran di Pasar Klewer Solo beberapa waktu lalu juga imbasnya masih terasa sampai dengan sekarang karena secara umum perputaran bisnis batik belum sepenuhnya pulih. "Tentunya, keterperukan industri batik Pekalongan kini semakin parah lagi dengan terbakarnya Pasar Johar Semarang," katanya.

Menurut dia, menjelang Ramadhan, biasanya permintaan batik akan meningkat hingga mencapai 100% hingga 200%.

"Akan tetapi, pada tahun ini permintaan batik belum terlalu signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2015, permintaan batik hanya naik 10%-20% saja atau 60 kodi sampai 65 kodi per minggunya," katanya.

Ia mengatakan sepinya permintaan batik karena saat ini masyarakat lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan pokok daripada harus mengeluarkan uang untuk membeli batik.

"Jika mengunakan hitungan kodi pada menjelang Ramadhan 2014 permintaan perminggu mampu 50% hingga 100% atau 100 kodi lebih tetapi pada 2015 turun drastis," katanya. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper