Bisnis.com, JAYAPURA -- Sedikitnya 4.000 ton beras yang diproduksi petani Merauke, Papua, telah diserap Bulog Divisi Regional (Divre) Papua. Hingga saat ini, masa panen padi di Merauke masih berjalan.
"Kami sudah siap membeli hasil produksi. Sampai hari ini kontrak kami kurang lebih sudah empat ribu ton dan pengadaan yang sudah masuk sekitar 2.500 ton," ungkap Kepala Bulog Divre Papua Arif Mandu di Jayapura, Selasa (12/5/2015).
Secara total, tambahnya, Bulog menargetkan bisa menyerap hingga belasan ribu ton selama musim panen kali ini.
"Rata-rata per hari pengadaan beras mencapai 250 ton, untuk panen ini kami mempunyai target 15 ribu sampai 20 ribu ton, dan itu harus kami kejar," ucapnya.
Untuk tahun 2015, imbuhnya, target total penyerapan beras Merauke yang dilakukan Bulog adalah 30 ribu ton, dan sebagian besar harus diperoleh pada musim panen kali ini.
"Di panen gaduh nanti agak berkurang karena musim itu lahan yang bisa ditanami hanya yang ada irigasinya, beda dengan musim rendengan ini, karena musim hujan hampir semua lahan bisa ditanami," terangnya.
Masa panen raya di Merauke kali ini, imbuhnya, dianggap sebagai langkah awal untuk menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan nasional.
"Jadi pelaksanaan panen raya yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo sebagai tonggak awal menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan Papua dan juga lumbung pangan nasional," tuturnya.
Bulog, ungkap Arif, kini membeli beras petani dengan harga Rp7.300/kg dari sebelumnya Rp6.600/Kg.