Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELAYARAN GLOBAL: Sepi Muatan Picu Scrapping Naik

Baltic and International Maritime Council mencatat sebanyak 52 kargo ukuran besar berjenis Capesizes dengan total dead weight tonnage sekitar 8,7 juta ton dibongkar atau scrapping dalam empat bulan pertama tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA—Baltic and International Maritime Council mencatat sebanyak 52 kargo ukuran besar berjenis Capesizes dengan total dead weight tonnage sekitar 8,7 juta ton dibongkar atau scrapping dalam empat bulan pertama tahun ini.

Analis Baltic and International Maritime Council (Bimco) Peter Sand menilai banyaknya kapal kargo yang dibongkar menunjukan tingkat rendahnya harga tarif angkutan kargo laut.

Selain itu, dia menjelaskan 52 unit kapal kargo yang dibongkar, jumlahnya hampir mendekati rekor scrapping kapal 2012 yang mencapai 70 unit kapal kargo jenis Capesize.

“Melihat perkembangan tahun ini, pertumbuhan kapal berada di angka negatif dengan penurunan sebesar 0,8%,” ungkapnya seperti dikutip Reuters, Senin (11/5).

Tidak hanya itu, scrapping terhadap kapal kargo lain seperti Panamax, Handymax dan Handysize juga meningkat tahun ini.

Bimco mencatat jumlah kapal kargo yang dibongkar meningkat meskipun harga jual kapal untuk keperluan scrapping menurun.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP I Indonesia National Shipowners Association (INSA) Asmari Herry mengatakan apabila kapal kargo ataupun tug and barge turun, pemilik kapal di Indonesia umumnya tidak melakukan scrapping.

Menurutnya, pemilik kapal dalam negeri lebih memilih memarkirkan kapalnya atau lay up.

Alasannya, investasi kapal itu terbilang mahal sedangkan tarif yang diambil dari menjual kapal untuk scrapping sekarang ini rendah, hanya sekitar US$400-500 per ton.

Namun, pilihan untuk lay up bagi pemilik kapal juga memerlukan biaya yang tidak murah.

“Bila dipukul rata, kargo dan tug and barge, rata-rata biayanya bisa mencapai Rp30 juta per hari,” ujarnya, Senin (12/5).

Secara rinci, Asmari mengungkapkan tarif parkir kapal untuk kapal besar bisa mencapai Rp60 juta per hari, sementara kapal kecil hanya Rp20 juta per hari.

Dia menjelaskan total armada anggota INSA yang idle atau lay up saat ini mencapai 5%.

Dari angka tersebut, 20% berjenis tug and barge.

Asmari mengatakan hingga saat ini ada 500 unit kapal tug and barge di Samarinda dan Balikpapan yang parkir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper