Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Perusaan Perkebunan Indonesia (GPPI) kembali menggelat International Conference and Exhibition on Palm Oil (ICEPO) tahun ini, bertempat di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan selama Rabu-Jumat (6-8/5/2015).
ICEPO tahun ini mengusung tema Indonesuan Palm Oil : Important Contribution to Convergence Food and Energy and Sustainability. Hadir sebagai pembicara sejumlah pemangku kebijakan dari pihak pemerintah dan perusahaan kelapa sawit dalam negeri.
Ketua Pengarah ICEPO Soedjai Kartasasmita menyampaikan penyelenggaraan ICEPO tahun inu akan fokus membahas perkembangan industri kelapa sawit dan beberapa kebijakan baru yang dikeluarkan pemerinta terkait industri tersebut.
“Misalnya ada kebijakan CPO Supporting Fund (CSF) yang baru saja ditetapkan pemerintah. Pasar dan pelaku industri menunggu terobosan-terobosan dari pemerintah baru,” ungkap Soedjai dalam kata sambutannya pada pembukaan ICEPO di Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Selain konferensi, ICEPO 2015 pun menjadi sarana peresmian (launching) pembangunan Museum Perkebunan Indonesia (MUSPERIN), yang akhirnya terealisasi setelah 10 tahun terus berada di level wacana. Pembangunan ini dikoordinasi oleh Yayasan Museum Perkebunan Indonesia yang berdiri 27 April lalu di Medan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyampaikan saat ini industri kelapa sawit Indonesia harus fokus memperbaiki kualitas, terutama dalam praktik-praktik penanaman hingga produksi.
“Produktivitas kelapa sawit kalau bisa kita naikkan menjadi rata-rata 7-8 ton per hektare dengan praktik-praktik yang baik dalam pengelolaan kelapa sawit,” kata Sofyan saat membuka acara ICEPO. []