Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Harga Bawang Putih dan Gula Naik

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bawang dan gula mengalami kenaikan selama April lalu. Kenaikan pada dua komoditas tersebut diprediksi masih akan berlangsung selama Mei.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bawang dan gula mengalami kenaikan selama April lalu. Kenaikan pada dua komoditas tersebut diprediksi masih akan berlangsung selama Mei./JIBI
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bawang dan gula mengalami kenaikan selama April lalu. Kenaikan pada dua komoditas tersebut diprediksi masih akan berlangsung selama Mei./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bawang dan gula mengalami kenaikan selama April lalu. Kenaikan pada dua komoditas tersebut diprediksi masih akan berlangsung selama Mei. 

Srie menyebutkan, kenaikan harga pada bawang putih disebabkan karena stok komoditas tersebut di gudang-gudang importir sudah mulai menipis. Sementara itu, panen baru selesai dan masih dalam proses pengeringan di negara asal impor seperti China, sehingga proses pengapalan masih membutuhkan waktu.

“Harapannya dalam satu bulan atau satu setengah bulan sudah mulai normal lagi, dan harga diharapkan turun, dan itu pas dengan lebaran. Artinya bawang putih nggak masalah,” katanya.

Impor bawang putih Indonesia cukup besar, hingga 95% dari total konsumsi. Hal tersebut disebabkan karena saat ini Indonesia masi belum bisa memproduksi jenis bawang putih yang diminati konsumen. Bawang putih Indonesia, berukuran kecil dan lebih banyak digunakan untuk campuran produk jamu dan obat-obatan.

Selain bawang putih, gula juga mengalami kenaikan harga sekitar 3% dan diprediksi akan naik  hingga 5% pada bulan Mei.  Meskupun mengalami peningkatan, Srie menyebutkan bahwa sebenarnya masih ada surplus stok untuk gula kristal putih sehingga masih bisa mencukupi kebutuhan konsumen dan produksi.

Saat ini jumlah stok di gula kristal putih di pabrik mencapai 400.000 ton, di distributor sebesar 20.000 ton, dan di pengecer sebesar 23.000 ton. Dengan jumlah tersebut, sebenarnya masih mencukupi permintaan hingga Mei 2015.

Sementara itu, produksi gula pada bulan ini diperkirakan akan menambah stok sebesar 200.000 ton. Namun, karena baru memasuki musim giling pada Mei, artinya harus menunggu penggilingan sebelum gula benar-benar masuk ke pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper