Bisnis.com, JAKARTA - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) menargetkan mampu memproduksi biofuel sebanyak 500.000-600.000 ton pada 2016 dengan konsentrasi pada pasar domestik.
Direktur SMART Agus Purnomo mengatakan pengembangan pabrik biodiesel telah mencapai tahap akhir dan akan segera beroperasi pada awal tahun depan. Pada tahap awal, perseroan membangun dua pabrik yang berlokasi di Marunda, Jakarta, dan di Kalimantan dengan kapasitas produksi masing-masing 300.000 ton pertahun.
“Pabrik di Marunda sudah lebih siap sehingga mungkin akan beroperasi pada Januari atau paling tidak awal tahun depan,” ujarnya, Senin (27/4/2015).
Agus menuturkan bahan baku biodiesel akan seluruhnya berasal dari kebun-kebun sawit yang dimiliki sendiri atau dari petani plasma yang tergabung dalam rantai bisnis perusahaan. Perseroan terus mengembangkan kemitraan dengan petani dengan menyediakan pendanaan untuk membiayai penanaman kembali lahan kelapa sawit yang dinilai kurang produktif.
SMART optimistis bisnis biodiesel akan semakin berkembang dengan dukungan dari pemerintah baik dari sisi regulasi maupun pendanaan. Secara spesifik, Agus menyebut pemanfaatan dana subsidi biofuel dari CPO akan mampu mendorong industri tersebut.
“Bukan kemudian dananya digelontorkan kepada perusahaan yang memproduksi biodiesel, tetapi lebih kepada upaya menjaga stabilitas harga,” katanya.