Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan Pelabuhan Cirebon Jawa Barat membutuhkan dana mencapai Rp2 triliun untuk mendukung program tol laut seiring dengan antisipasi pertumbuhan arus kapal dan barang serta mengurangi beban jalan raya di pantai utara Jawa atau pantura.
General Manager Pelindo II cabang Pelabuhan Cirebon Hudadi Soerja Djanegara mengatakan Pelabuhan Cirebon cukup potensial di kembangkan mengingat daerah industri atau hinterland-nya juga mendukung.
Dia mengayakan kebutuhan dana hingga Rp2 triliun tersebut untuk pengembangan pelabuhan Cirebon tahap I (2015-2020) yang meliputi reklamasi seluas 50 Ha, pendalaman kolam pelabuhan maupun alur hingga -12 mLw, serta penyiapan dermaga tambahan seluas 19.200 M2 untuk menampung kegiatan bongkar muat barang jenis curah cair dan peti kemas.
“Selain itu akan disiapkan akses tol langsung pelabuhan Cirebon-Kanci,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/4/2015).
Hudadi mengatakan feasiblility study proses pengembangan pelabuhan Cirebon tahap I tersebut saat ini sudah disiapkan oleh Kantor Pusat Pelindo II, serta proses analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) nya maupun yang terkait dengan master plan akan di sampaikan ke Kemenhub melalui Kantor Syambandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon.
Dia mengatakan keterbatasan pelabuhan Cirebon selama ini karena kedalaman kolam dan alur pelabuhan hanya -5,5 LWs sehingga banyak kapal ukuran besar tidak bisa menyinggahi pelabuhan tersebut.
Sebagai contoh, kata Hudadi, di Cirebon saat ini terdapat tiga pabrikan pakan ternak yang cukup besar yakni Jakfa Comfid, Charoen Pokpan dan Patriot.
Namun, supply bahan baku atau importasinya masih harus dibongkar melalui pelabuhan Ciwandan Banten.
“Padahal, ketiga pabrikan pakan ternak di Cirebon itu membutuhkan sekurangnya 50-70 ribu ton perbulan untuk bahan baku kegiatan industri itu,” tuturnya.
Dia mengatakan, akibat belum bisa sandar kapal besar di pelabuhan Cirebon, bahan baku pakan ternak tersebut diangkut melalui jalan darat Pantura menggunakan truk gandeng setelah dibongkar di pelabuhan Ciwandan menuju lokasi pabrik di Cirebon.
“Artinya terdapat sekitar 1.000 truk dalam sebulan yang melintasi jalur pantura yang mengangkut bahan baku pakan ternak tersebut. Dan kondisi ini bisa memperburuk kondisi fisik beban jalan raya,”paparnya.
Hudadi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan rencana pengembangan pelabuhan Cirebon tersebut kepada stakeholders terkait, asosiasi penyedi adan pengguna jasa maupun Pemda.
“Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan eksisting di Jawa Barat yang sangat potensial dikembangkan untuk menopang hinterland yang ada di Jawa Barat saat ini dan di masa mendatang,”paparnya.