Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Harus Garap Industri Komponen Kapal

Pelaku industri galangan kapal nasional meminta pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara membentuk perusahaan pembuat komponen kapal guna meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.
Pelaku industri galangan kapal nasional meminta pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara membentuk perusahaan pembuat komponen kapal guna meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia./JIBI
Pelaku industri galangan kapal nasional meminta pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara membentuk perusahaan pembuat komponen kapal guna meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri galangan kapal nasional meminta pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara membentuk perusahaan pembuat komponen kapal guna meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.

Yance Gunawan, Direktur Utama PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, industri galangan kapal,mengatakan saat ini 80% material pembuatan kapal didatangkan dari luar negeri. Bahan baku yang tersedia di dalam negeri hanya plat baja.

Impor ini butuh waktu. Kita buat kapal sekitar 20 bulan, sementara China dan Korea Selatan hanya dalam waktu 12 bulan. Selain itu, hanya untuk impor mesin membutuhkan waktu hingga delapan bulan, tuturnya akhir pekan lalu di Tanjung Perak, Jawa Timur.

Menurutnya, pendirian industri komponen kapal hanya dapat dilakukan oleh BUMN, mengingat swasta tidak meminati bisnis ini seiring dengan masa pengembalian modal investasi yang cukup panjang. Saat inihanyaPT Pindad yangtelahmemproduksideck machinerydansteering gearsuntuk industri galangan kapal.

Dia mengatakan efek dari sedikitnya industri bahan baku galangan kapal nasional, saat ini harga jual produsen kapal dalam negeri lebih mahal 10% dari produksi Korea Selatan, dan jauh lebih mahal dari kapal asal China.

Selain itu, untuk meningkatkan daya saing industri galangan kapal yang berada di luar Pulau Batam, pemberlakuan penghapusan pajak pertambahan nilai sebesar 10% harus segera dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper