Bisnis.com, SURABAYA—PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mencatat kenaikan produktivitas kerja sebesar 400% di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, menyusul dipasangnya dua unit fixed crane yang diimpor dari China seharga US$2,74 juta pada pertengahan Februari.
General Manager Pelindo III Cabang Lembar Mudjiono mengungkapkan selama ini aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Lembar hanya menggunakan crane darat dan crane kapal yang berkapasitas 8 boks/jam.
“Sedangkan, satu fixed crane dapat menangani hingga 16 boks/jam. Jadi, dengan tambahan dua alat baru ini, kami dapat menangani 32 peti kemas/jam,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/4/2015).
Dia menambahkan selain pemasangan dua fixed crance baru, Pelabuhan Lembar juga akan menambah lapangan penumpukan container seluas 9.000 meter persegi. Saat ini, luas lapangan peti kemas yang sudah ada adalah 18.650 meter persegi.
Penambahan luas tersebut, kata Mudjiono, didasari oleh peningkatan kebutuhan seiring dengan makin bertambahnya arus peti kemas di Pelabuhan Lembar.
Saat ini, kapasitas lapangan penumpukan hanya 876 TEUs, dan akan ditingkatkan menjadi 1.200 TEUs.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan arus peti kemas di Pelabuhan Lembar sepanjang 2014 mencapai 27.080 TEUs, naik 33% dari capaian tahun sebelumnya sejumlah 20.389 TEUs.
“Ini menunjukkan pengiriman barang melalui peti kemas semakin diminati para pemilik barang. Artinya, perekonomian di sekitar Pelabuhan Lembar juga meningkat. Namun, hal itu belum diimbangi oleh pertumbuhan industri di kawasan tersebut,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Edi, Pelabuhan Lembar hanya dijadikan sebatas pelabuhan tujuan bagi pengiriman barang.
Belum ada komoditas yang dijual keluar. Akibatnya, harga barang yang berasal dari luar kawasan tersebut selalu melambung tinggi.
“Sekali datang kapal-kapal dari Surabaya bisa membawa sekitar 250 boks petikemas berisi bermacam komoditas. Ketika kembali ke Surabaya, mereka hanya membawa 5 peti kemas yang ada isinya, sedangkan sisanya kosong,” ungkapnya.