Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUKU CADANG IMPOR, Potensi Alam Indonesia Belum Dioptimalkan

Industri komponen otomotif Jawa Barat saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan dipicu harga bahan baku terkerek akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Lembaran karet/Bisnis
Lembaran karet/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—Industri komponen otomotif Jawa Barat saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan dipicu harga bahan baku terkerek akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Bahan baku atau material yang masih impor di antaranya aluminium, biji plastik, dan komponen karet.

Secara terpisah, Forum Industri Kecil dan Menengah Jabar menilai sumber daya alam di Indonesia yang belum tergarap optimal bisa menjadi pasokan bahan baku bagi industri.

Ketua Forum Industri Kecil dan Menengah Jabar K. Fuzy Agus mengatakan selama ini industri berskala kecil dan menengah sudah tidak mampu berdaya saing dengan produk impor.

Di satu sisi, pelaku usaha masih memproduksi barang dengan bahan baku impor. Di sisi lain, mereka juga harus bersaing dengan produk impor. Akibatnya,  mereka ada yang gulung tikar maupun jadi trader dari produk impor.

“Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah dalam mengendalikan ketergantungan impor,” ujarnya, Kamis (16/4/2015).

Dia mencontohkan kesiapan industri komponen otomotif untuk menghadapi pasar bebas Asean harus diimbangi dengan keberpihakan pemerintah, seperti merancang regulasi yang salah satu poin utamanya penyediaan bahan baku lokal.

Fuzy mengatakan regulasi tersebut juga harus mencakup pembagian porsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab IKM komponen lokal.
“Penyediaan bahan baku lokal mutlak harus dilakukan karena sumber daya alam di Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik,” katanya.
(Adi Ginanjar Maulana/Afif Permana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper