Bisnis.com, JAKARTA—The Fed diperkirakan baru akan menaikkan suku bunga pada September setelah tingkat penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat anjlok pada Maret.
Ekonomi AS hanya menyerap 126.000 tenaga kerja baru di sektor non pertanian sepanjang Maret 2015. Jumlah pegawai baru tersebut adalah yang paling rendah sejak Desember 2013 atau lebih dari setahun terakhir.
Tingkat pengangguran Maret juga bertahan di level 5,5% setelah merosot pada Februari dari 5,7% pada Januari. Data tenaga kerja semakin memperkuat dugaan laju pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal I/2015.
Penyerapan tenaga kerja adalah acuan utama The Fed untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga selain inflasi. Tingkat inflasi AS juga masih jauh dari target 2% The Fed, hanya mencapai 0,3% pada Februari.
Wellian Wiranto dari OCBC memperkirakan The Fed baru mulai menaikkan suku bunga pada September. Laju pengetatan moneter juga akan lebih rendah dari antisipasi pasar sebelumnya.
Dia menduga pada akhir tahun batas atas Fed Fund Rate akan berada pada level 0,75% setelah bertahan di level 0,25 sejak 2008. Level tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada tingkat 1,25%.
“Perlambatan ekonomi AS maupun komentar dovish dari petinggi The Fed merupakan dua faktor penting dalam proyeksi tersebut. Hal ini juga menjadi dukungan sentimen pasar minggu ini,” kata Wellian kepada bisnis, Selasa (7/4/2015).
Beberapa anggota Federal Open Market Committee (FOMC), dewan pengambil keputusan kebijakan moneter The Fed, memberi sinyal suku bunga The Fed baru naik pada semester II/2015.
Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Dennis Lockhart kemarin malam cenderung menginginkan kenaikan suku bunga tidak terjadi dalam dalam 2 bulan ke depan.
“Saya lebih cenderung [menaikkan suku bunga] ke Juli atau September daripada Juni. Akan lebih banyak data untuk membuktikan bahwa kuartal I/2015 hanya anomali, seperti kuartal I/2014,” kata Lockhart seperti dikutip Bloomberg.
Pernyataan Lockhart senada dengan dua anggota FOMC lain, Presiden The Fed New York William C. Dudley dan Presiden The Fed Richmond Jeffrey Lacker.
Dudley mengatakan laju kenaikan suku bunga akan cenderung landai setelah The Fed memulai pengetatan moneter. Adapun Lacker mengakui angka tenaga kerja Maret sangat mengecewakan, namun tetap mengingatkan bahwa data tenaga kerja pada bulan bulan sebelumnya sangat positif.