Bisnis.com,SEMARANG—PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan jalur rel ambles di KM 63 + 6/8 antara Gundih-Karangsono sudah bisa dilalui pada Senin (6/4/2015) pukul 13.00 WIB, dengan puncak kecepatan 5 km/ jam.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional 4 Semarang Suprapto mengatakan penanganan amblesan di petak jalan antara Gundih-Karangsono KM 63+6/8 berada di wilayah Daops 4 Semarang.
“Saat ini progres pengerjaannya sudah mencapai 90%. Ditargetkan Senin sore ini, petak jalan ini bisa dilalui oleh kereta api dengan puncak kecepatan 5 km/jam,” papar dia, Senin.
Menurutnya, penanganan yang dilakukan oleh unit jalan rel PT KAI Daops 4 Semarang antara lain, penguatan tanggul jalan rel, pembuatan kontruksi bronjong, pengeseran rel sepanjang 2,5 meter, pemadatan jalan rel dan pemancangan paku bumi.
Seperti diketahui, curah hujan yang cukup tinggi dalam dua hari terakhir di Grobogan Jawa Tengah menyebabkan lintas jalan rel kereta api antara Brumbung-Solo Balapan ambles di tiga titik.
Suprapto menerangkan tiga titik amblesan di petak jalan antara Gundih-Karangsono KM 63+6/8 (wilayah Daop 4 Semarang), amblesan dipetak jalan antara stasiun Goprak – Gundih KM 69 + 6/9 dan Longsoran dipetak jalan antara sta Sumberlawang – Goprak di KM 78 + 6/7 (keduanya berada di wilayah Daop 6 Jogja).
"Akibat amblesan itu, kereta api yang mengalami keterlambatan wilayah PT KAI Daop 4 Semarang diantaranya, KA Majapahit (Malang - Jakarta), KA Matarmaja (Malang - Jakarta), KA Brantas (Kediri - Jakarta), KA Bangunkarta (Surabaya Gubeng - Jakarta), dan KA Kalijaga (Purwosari - Semarang Poncol) mengalami kelambatan berkisar 3 sampai 5 jam,” ujarnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, akibat amblesan di wilayah Gundih - Karangsono mengakibatkan perjalanan kereta harus berjalan memutar dengan rute Brumbung - Ngrombo - Gundih – Solo Balapan.
Sementara untuk dipetak jalan Gundih - Goplak dan Goplak - Sumberlawang, perjalanan kereta api harus berjalan 5 km / jam.
"Sebagai tanggungjawab atas perjalanan ini, kami memberikan service recovery berupa makanan ringan hingga makanan berat kpd para penumpang ke 4 kereta api," kata Suprapto.
Atas keterlambatan tersebut, pihak PT KAI Daop 4 Semarang mohon maaf yangg sebesar-besarnya, dan masyarakat menjadi maklum, karena hal ini disebabkan faktor alam berupa curah hujan yang cukup tinggi.